Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petaka Kata

27 Mei 2023   00:42 Diperbarui: 27 Mei 2023   00:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: gettyimages 

Kepada pohon kau menyebut ikan
Ikan kau katakan sebagai layang-layang
Layang-layang kau tafsirkan bayang-bayang
Bayang-bayang kau bilang berwarna putih
Putih kau samakan abu-abu
Abu-abu kau ucap sebagai kegembiraan
Kegembiraan kau narasikan sebagai suasana bathin penuh kesedihan.

Kau tertawa orang melihat kau sedang menangis
Kau menangis bola mata kau kering dengan airmata dan orang melihat kau sedang baik-baik saja.

Kau menilai siapa
mereka menilai kau siapa
Kau sebut itu das sein
Mereka bilang itu das sollen

Kau kukuh berkata pasangan Sayekti adalah Sam Pek
Sedangkan Eng Tay kau sandingkan dengan Hanafi
Rama bukan mencintai Sinta tetapi kau katakan Rama mencintai Juliet
Lalu Romeo malah kau pasangkan dengan Sinta.

Dari situ mereka tahu...
Kau baru saja membuat sebuah pragmen dengan judul petaka kata.

Ciledug, 27 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun