Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beri Edukasi Perundungan di Sekolah, SMP An Nurmaniyah (Yapera) Ciledug Gelar Seminar Hadirkan Psikolog Sri Damayanti

10 Oktober 2022   17:12 Diperbarui: 10 Oktober 2022   18:42 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa kelas 7, 8, 9 SMP An Nurmaniyah (Yapera) Ciledug tengah mengikuti seminar tentang perundungan/foto: pribadi 


Tangerang - Masa sekolah rentan dengan kasus perundungan (bullying). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sebanyak 119 kasus perundungan terhadap anak terjadi selama tahun 2020. Jumlah ini melonjak dari tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 30-60 kasus per tahun.

Berangkat dari persoalan itu, SMP An Nurmaniyah (Yapera) yang berlokasi di Jalan Dr. Cipto Mangun Kusumo, Paninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, membentengi para siswanya dengan memberikan materi edukasi perundungan.

Materi perundungan sendiri menjadi penting diberikan kepada pelajar, khususnya tingkat SMP, karena memberi dampak psikologis ke mereka.

"Karena dampak perundungan mempengaruhi psikologis anak remaja, mempengaruhi kesehatan mentalnya. Kuatir mereka tidak mau sekolah, terjadi penurunan motivasi dan kepercayaan diri. Jadi perlu sekali sekolah memberikan layanan informasi pencegahan terkait edukasi. Bully itu apa dan dampak-dampak apa serta pencegahan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik. Jadi mereka mampu setop bully minimal di kelasnya." Ujar Psikolog Sri Damayanti, usai memberikan materi seminar  perundungan bertajuk "Sekolahku Tanpa Perundungan dan Kenakalan Remaja", Senin (10/10/2022).

Siswa kelas 7, 8, 9 SMP An Nurmaniyah (Yapera) Ciledug tengah mengikuti seminar tentang perundungan/foto: pribadi 
Siswa kelas 7, 8, 9 SMP An Nurmaniyah (Yapera) Ciledug tengah mengikuti seminar tentang perundungan/foto: pribadi 


Perundungan sendiri perlu langkah-langkah guna pencegahannya. Sri Damayanti menjelaskannya ke dalam dua tahapan.

"Pertama siswa harus berani untuk bicara ketika ada sesuatu yang tidak nyaman. Mereka juga diajarkan untuk berani melawan jika ada situasi yang membuat mereka terjepit jika mereka sudah melakukan tahapan yang pertama tadi. Jadi ini edukasi yang diberikan ke mereka. Sehingga perundungan kecil baik itu di kelas atau sekolah bisa berkurang." Imbuh Sri Damayanti.

Sri Damayanti juga menjelaskan peran sekolah sangat penting dalam pencegahan kasus perundungan. Salah satunya yakni dengan penunjukan siswa sebagai agen perubahan.

"Agen-agen perubahan ini diberikan materi terkait bully, dampaknya, pengertian bully serta ciri-cirinya. Lalu ada juga program dari sekolah mengenai stop bully, seperti membuat karya video tentang pencegahan bully, membuat lagu tentang bully dan juga menyampaikan deklarasi setop kekerasan di sekolah." Imbuh Sri Damayanti.

Board of Director Yayasan An Nurmaniyah, H. Ade Lutfi Nugraha, S.IP, MA,
Board of Director Yayasan An Nurmaniyah, H. Ade Lutfi Nugraha, S.IP, MA,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun