Dari situ saya lantas mengusulkan tentang sebuah jalinan kerjasama yang sudah semestinya diterapkan, baik oleh pengelola kawasan wisata danau Toba maupun pihak-pihak yang saya sebutkan tadi.
Untuk institusi pendidikan misalnya. Saya mengusulkan bagaimana kiranya sekolah-sekolah atau kampus-kampus untuk mewajibkan para peserta didik mereka berkunjung ke kawasan danau Toba guna melihat secara langsung "Heritage of Toba" tersebut.
Begitu juga untuk perusahaan-perusahaan, para pemiliknya setidaknya mewajibkan para karyawan, minimal satu kali melakukan meeting atau kegiatan lain di danau Toba ini. Selain itu, dunia usaha juga bisa, minimal sekali, menggelar Exhibition dengan sekaligus mempromosikan wisata danau Toba ini.
Yang juga harus diingatkan lagi, bahwa untuk menarik sebanyak mungkin pengunjung ke danau Toba ini, perlu juga digerakan kembali komunitas-komunitas di seluruh Indonesia.
Pemerintah pusat lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, atau mungkin juga Kementerian Pemuda dan Olahraga serta institusi lain, untuk membangkitkan kembali pergerakan komunitas-komunitas berbagai bidang, untuk meminta mereka mengunjungi kawasan danau Toba ini.
Tak lupa pula. Jika dulu kita masih ingat akan adanya Karang Taruna di lingkungan tempat tinggal kita. Sekarang sudah saatnya dibangkitkan lagi. Mereka biasanya mengadakan acara tahunan seperti berwisata ke tempat-tempat wisata. Nah, hal itu mungkin bisa diberikan kemudahan bagi Karang Taruna agar mereka bisa menikmati keindahan alam danau Toba ini. Kegiatan berkemah yang pernah digelar di sisi danau Toba, sudah sepatutnya diperluas lagi pesertanya dari seluruh Indonesia.
Begitu juga mungkin untuk kegiatan Pramuka, olahraga, kesenian, penggarapan sinetron, film  dan masih banyak lainnya, itu semua bisa dilakukan lebih maksimal di kawasan danau Toba yang memang memiliki banyak spot wisatanya.
 Selama ini memang sudah banyak event baik lokal, nasional dan internasional digelar di kawasan danau Toba. Namun untuk lingkungan yang lebih kecil lagi seperti lingkungan RT, RW hingga Kecamatan di seluruh Indonesia, masih sedikit sekali yang mengadakan acara di danau vulkanik terbesar di dunia tersebut. Terbaru, mungkin kita patut bersyukur bahwa danau Toba disiapkan oleh pemerintah untuk menyambut perhelatan KTT G20 pada 2022 mendatang.
Danau Toba terpilih salah satunya sebagai destinasi super prioritas (DSP) selain Borobudur (Jawa Tengah), Labuan Bajo (NTT), Likupang (Sulawesi Utara), dan Mandalika (NTB) sebagai lokasi wisata guna menyambut para petinggi dunia di KTT G20 yang akan digelar di Bali 2022 mendatang.
Memang harus dilakukan dengan serius hal-hal itu agar kawasan wisata danau Toba ini benar-benar menjadi wisata rakyat. Sehingga dengan demikian, adanya kesan eksklusif perlahan bisa terkikis di "DSP Toba" atau Destinasi Super Prioritas danau Toba ini. (17092021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H