Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Absurd

22 Agustus 2021   18:20 Diperbarui: 22 Agustus 2021   18:23 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam absurdnya kehidupan ini dimanakah aku meletakan harapan?

Dalam jiwa berjelaga inikah aku mesti berkelana dengan segenap peluh dan keluh?

Ah, lemah sekali diriku
Atau orang lain tak melihat kebisaanku terhadap sesuatu yang mereka kerjakan.

Menyerabut ide atau gagasan lalu aku tuangkan ke atas secarik kertas, itu saja tak mendapat apresiasi.

Apalagi jika aku hanya berkata dengan nada terbata, siapakah aku ini?

Aku menduga apa yang bisa kukerjakan, bagi mereka mudah dikerjakan. Bahkan oleh pencari rongsokan di pinggir-pinggir jalan.

Tak usahlah takut atau kuatir dengan keberadaan seekor domba di tengah luasnya lahan berumput mereka.

Toh hanya seekor domba cuma punya satu mulut dan itu tak akan membuat lahan penuh rumput mereka tercerabut apalagi kering.

Agustus nyaris berakhir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun