Eros, Kupido atau Amor sebagai dewa cinta dalam mitologi Yunani, sesungguhnya tidaklah begitu hebat betul dalam urusan percintaan. Beberapa catatan menulis, jika Eros ini juga punya orientasi hubungan yang menyimpang. Pertama katanya, dia suka dengan sesama pria. Kedua, dia juga dikatakan melakukan hubungan sedarah dengan Afrodit, ibunya sang dewi kecantikan.
Sejatinya dewa cinta, Eros ditulis juga, nggak gampang tuh untuk mencintai Psikhe, perempuan yang kecantikannya mengalahkan ibunda Eros.
Pertama, ketika Eros harus melesatkan anak panahnya ke laki-laki terjelek agar Psikhe jatuh cinta sama lelaki tersebut, Eros malah mengarahkan anak panah itu ke tubuhnya. Maka jatuh cintalah Psikhe sama Eros.
Harusnya kan sebagai dewa cinta, Eros nggak mesti melakukan itu. Tapi dari situ jelas tergambar kalau Eros masih memerlukan anak panah, yang seharusnya dia arahkan ke yang lain agar mereka saling mencintai.
Kedua, sebagai dewa cinta, Eros juga tidak mengindahkan ibunya yang melarangnya berhubungan dengan Psikhe. Sebagai dewa, Eros rasa-rasanya tidak akan kesulitan mendapatkan seorang wanita sesuai kehendaknya. Tetapi disini tidak. Eros seperti mengisyaratkan ketakutan kalau-kalau dia tak bisa mencari cintanya kepada perempuan di luar Psikhe.
Ketiga, susahnya Eros menemukan cintanya itu, juga ditandai dengan sikap ibunya yang tak menerima begitu saja Psikhe sebagai kekasih Eros. Maka diberilah Psikhe ujian demi ujian demi membuktikan rasa cintanya kepada Eros. Sementara Eros tidak ditulis secara gamblang bagaimana beratnya dia harus menemukan cinta sejatinya itu kepada Psikhe.
Bahkan dalam catatan lain disebutkan, Eros dengan malu-malu menampakan wajahnya di depan Psikhe. Barangkali dengan begitu Eros meyakini bahwa kutukan ibunya yang menginginkan Psikhe berhubungan dengan monster, benar-benar dirasakan oleh Psikhe.
Pembuktian cinta Ares kepada Psikhe itu, baru dimunculkan ketika Psikhe dikutuk ibu Eros untuk tidur dalam keabadian. Dengan turun tangannya Eros menghadapi kutukan itu, Â maka berakhirlah kutukan itu kepada Psikhe.
Jadi, memang tak gampang Eros menemukan cintanya kepada Psikhe.
Kalau pada akhirnya dewa Zeus turun tangan dalam kisah cinta Eros dan Psikhe, itu artinya ya memang pelik juga hubungan mereka.
Apakah betul cinta itu diturunkan lewat dewa Eros dengan anak panahnya? Rasa-rasanya bisa dipercayai atau itu cuma satu kisah buat manusia yang hidup di bumi ini.