[caption id="attachment_375514" align="aligncenter" width="480" caption="Gerakan Santri Memberi"][/caption]
Jakarta, 29/03
Lebih dari 4000 orang santri Darunnajah beserta ratusan alumni dan keluarga besar Darunnajah menghadiri Jalan Santai di car free day Jakarta. Jalan santai ini merupakan penanda launching “Gerakan Santri Memberi” dalam rangka Syukuran 54 Tahun Darunnajah.
Ketua Panitia syukuran, Hadiyanto Arief, mengatakan bahwa Gerakan Santri Memberi merupakan bagian dari rencana besar kesyukuran 54 tahun Darunnajah. Gerakan ini direncakan sebagai cara menularkan semangat keikhlasan memberi yang sejatinya dimiliki oleh para santri baik bagi keluarga besar pesantren maupun masyarakat umum. “Memberi gak pake alasan (harapan), itu sudah terbukti membuat masyarakat sukses. Lihat orang-orang besar seperti Soekarno, Hatta, dan yang paling pamungkas Nabi Muhammad SAW, mereka hanya berpikir memberi, gak mikir bakal dapat apa?” jelas Hadiyanto yang juga pemimpin salah satu pesantren cabang Darunnajah di Cidokom.
[caption id="attachment_375517" align="aligncenter" width="300" caption="Dok pribadi"]
Peresmian Gerakan Santri Memberi dihadiri dan diresmikan langsung oleh Hidayat Nurwahid, Wakil Ketua MPR RI yang juga mantan santri di Pondok Modern Darussalam, Gontor. Dalam pidato sambutannya, Hidayat Nurwahid mengatakan bahwa keikhlasan memberi tanpa berharap sudah banyak dicontohkan dan dipraktekkan di pesantren (khususnya). Ia menambahkan, “banyak permasalahan bangsa yang bisa diselesaikan jika setiap dari kita memiliki semangat dan keinginan untuk memberi tanpa perlu memikirkan imbalan”.
Sebagai lembaga pendidikan Islam yang berkedudukan di Ibu Kota, menjadi “kewajiban” Darunnajah, untuk menularkan nilai dan tradisi Islam yang berkembang di Pesantren bagi masyarakat luas. “Gerakan Santri Memberi yang diinisiasi Darunnajah patut di apresiasi tinggi sebagai salah satu metode berdakwah dengan mengedepankan kasih sayang, dan keikhlasan”, ujarnya.
Zakiyanto Arief, salah seorang alumni Darunnajah, yang kini mengelola perusahaan percetakan di Kebayoran Lama, mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi langkah pimpinan dan seluruh manajemen Pesantren Darunnajah yang telah menginisiasi gerakan ini. “dulu waktu masih nyantri ane terpukau dengan ucapan dan tulisan yang menempel di dinding pesantren, Berjasalah tapi jangan minta jasa, sekarang ane ikut bersama Darunnajah di Gerakan Santri Memberi” begitu ujarnya. Zaki mengatakan bahwa Ia juga akan mengajak serta teman-temannya, kolega bisnis, dan semua jaringannya untuk mendukung Gerakan Santri Memberi dengan sepenuh hati.
[caption id="attachment_375515" align="aligncenter" width="490" caption="Peresmian Gerakan Santri Memberi"]
Acara peresmian gerakan santri memberi ini selain diisi dengan jalan santai, juga diisi dengan panggung hiburan dari santri untuk masyarakat. Di panggung utama, pagelaran musik dan attraksi dari organisasi santri Darunnajah. Lagu “bendera” yang dipopulerkan band Cokelat dimainkan oleh band Darunnajah, setelah attraksi dari Marching Band Darunnajah yang telah memegang setumpuk gelar nasional dan internasional.
Waryo, salah satu pedagang es teh manis keliling yang berada dilokasi mengatakan ia bersyukur dengan adanya acara ini. “Ya memang bener santri memberi, saya sudah 4 kali nih bolak balik abis. Nah itu saya ajak teman-teman deh, bagi rejeki” pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H