Abstrak
Kurikulum Merdeka menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran matematika di SMK, khususnya dari perspektif guru dan siswa. Melalui metode kualitatif, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan guru dan siswa serta observasi kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan peluang bagi guru untuk lebih kreatif dalam merancang pembelajaran, namun juga menghadirkan tantangan terkait dengan kesiapan guru, ketersediaan sumber daya, dan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika yang lebih abstrak. Artikel ini akan mendiskusikan temuan-temuan penelitian, implikasinya bagi praktik pembelajaran, serta rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas implementasi Kurikulum Merdeka.
Pendahuluan
Kurikulum Merdeka, sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk mengembangkan program pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan konteks lokal. Dalam konteks pembelajaran matematika di SMK, implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep matematika dalam dunia kerja.
Namun, proses implementasi Kurikulum Merdeka tidaklah semudah yang dibayangkan. Berbagai tantangan muncul, baik dari sisi guru, siswa, maupun sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran matematika di SMK, khususnya dari perspektif guru dan siswa.
Tinjauan Pustaka
Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan kompetensi siswa yang holistik, termasuk kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Dalam pembelajaran matematika, Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan pendekatan pembelajaran yang lebih aktif dan berpusat pada siswa, seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kooperatif, dan penggunaan teknologi.
Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa implementasi kurikulum yang berorientasi pada siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa. Namun, terdapat juga penelitian yang menyoroti tantangan dalam implementasi kurikulum baru, seperti kurangnya persiapan guru, keterbatasan sumber daya, dan resistensi dari beberapa pihak.
Implementasi Kurikulum Merdeka
- Perspektif Guru
1. Peluang
Guru merasa lebih bebas dalam merancang pembelajaran, dapat menyesuaikan materi dengan minat siswa, dan dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran yang lebih menarik.
   2. Tantangan
Kurangnya pelatihan yang memadai, kesulitan dalam menyusun modul ajar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka, dan kurangnya sumber daya seperti buku teks dan media pembelajaran.
- Perspektif Siswa
1. Peluang
Siswa merasa lebih aktif dalam pembelajaran, dapat belajar sambil berkreasi, dan lebih memahami konsep matematika melalui proyek-proyek yang relevan.
2. Tantangan
Beberapa siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep matematika yang lebih abstrak, kurangnya motivasi belajar, dan kurangnya fasilitas belajar yang memadai.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran matematika di SMK memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi.
- Kesiapan Guru
Guru perlu diberikan pelatihan yang lebih intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
- Sumber Daya
Sekolah perlu menyediakan sumber daya yang memadai, seperti buku teks, media pembelajaran, dan fasilitas laboratorium, untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
- Pemahaman Siswa
Guru perlu menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang efektif untuk membantu siswa memahami konsep matematika yang lebih abstrak.