Dan Dialah yamg menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. (QS Al Furqan [25]: 62)Â
Allah SWT menjadikan malam menggantikan siang, dan siang matikan malam. Barang siapa berbuat kesalahan atau mengabaikan kewajiban pada malamnya, hendaknya ia berusaha menggantikan amalan yang lebih baik pada siang harinya. Barang siapa melalaikan pelayanan terhadap Tuannya pada siang hari. hendaknya ia ber-khalwat pada malam harinya agar mendapatkan ilham dari Tuhannya.
Di dalam atsar (ujaran sahabat) disebutkan. barang siapa yang terlewat wiridnya pada malam hari, hendaknya ia melakukan shalat antara waktu dhuha dan zuhur. Apabila itu dilakukan seakan-akan ia telah shalat pada waktu (yang terlewat tersebut).Â
Di dalam hadis qudsi disebutkan. Allah Azza wa Jalla berfirman, "Wahai anak Adam, berzikirlah kepada-Ku setelah subuh sesaat, setelah asar sesaat, Aku akan mencukupimu di antara kedua waktu tersebut.
Barang siapa yang ingin bersyukur dan berzikir, pada pergam. an malam dan siang terdapat pelajaran bagi yang mau berpikjr, Barang siapa yang ingin bersyukur. pada setiap siang dan malam terdapat waktu untuk menggantikan yang tertinggal, jika ia lalai.Â
Abdullah ibn 'Umar, apabila terlewat shalat berjamaah, dia menghidupkan malamnya untuk mengejar yang telah tertinggal. Apabila dia terlambat mengerjakan shalat magrib sampai melihat dua bintang, dia memerdekakan dua budak. Umar ibn Khaththab pernah tertinggal shalat asar berjamaah. Lalu, dia bersedekah dengan tanah miliknya yang bernilai seratus ribu dirham.Â
Diriwayatkan bahwa Allah Swt bertanya kepada para malaikat, sekalipun Dia sesungguhnya lebih tahu, "Mengapa hamba-hambaku beribadah dengan sungguh-sungguh?"Â
"Tuhan kami, Engkau telah menakuti mereka dengan sasuatu. lalu mereka takut terhadaphya, dan Engkau telah memotivasi mereka dengan sesuatu, lalu mereka merindukannya," jawab mereka. 'Â
Allah Swt. berkata. "Seandainya hamba-hamba-Ku melihat-Ku, tentu mereka lebih sungguh-sungguh lagi?"Â
Hasan AI-Bashri berkata, Aku melihat suatu kaum yang tidak bergembira dengan dunia di hadapannya dan tidak menyesali sesuatu'yang telah lalu. Bagi mereka semua itu lebih rendah daripada debu ini. Salah seorang dari mereka ada yang selama hidupnya tidak pernah memiliki baju lebih dari yang dipakainya: dan sama sekali tidak membuat penghalang antara dirinya dengan tanah. Engkau mendapati mereka mengamalkan Kitab Allah dah Sunnah Nabi mereka.Â
Apabila malam tiba. mereka berdiri menghadapkan wajah mereka (ke hadapan Allah SWT); air mata mereka mengalir, bermunajat kepada Tuhan mereka untuk melepaskan belenggu yang melilit mereka. Apabila melakukan kebaikan, mereka bergembira dan senantiasa mensyukurinya serta memohon kepada Allah SWT agar perbuatannya diterima. Apabila melakukan kebrukan, mereka bersedih atas apa yang telah mereka lakukan dan bertobat serta memohon agar Allah Swt mengampuni mereka. Demi Allah, mereka selalu begitu. Demi Allah, mereka tidak bersih dari dosa dan tidak selamat kecuali karena ampunan Allah."