Pulau Maratua, sebuah permata tersembunyi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Telah lama pulau ini memikat hati para petualang dan pencinta keindahan alam. Dengan pesona pantai pasir putih yang lembut, Maratua menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan.
Keindahan bawah lautnya juga terkenal memukau. Di balik air laut yang jernih-kebiruan, terdapat terumbu karang yang kaya akan biota laut. Pulau tersebut menjadi surga bagi para penyelam dan snorkeling, memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan beragam jenis ikan dan makhluk laut lainnya.
Banyak dari para petualang mengakui bahwa salah satu pulau terluar Indonesia ini menjadi destinasi yang cocok bagi mereka yang ingin melarikan diri dari rutinitas sehari-hari. Berbagai aktivitas menarik dapat dilakukan di sana, seperti berjemur di pantai, menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitarnya, atau sekadar bersantai sambil menikmati pemandangan matahari terbenam.
Salah satu inisiatif yang diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur adalah penyelenggaraan rutin Maratua Jazz Festival. Ajang musik berskala internasional ini dinilai sangat efektif dalam memperkenalkan keindahan alam dan kekayaan budaya di kawasan Kepulauan Derawan kepada masyarakat luas. Tujuan utama dari penyelenggaraan acara ini adalah untuk mempromosikan Pulau Maratua, Sangalaki, Kakaban, dan Derawan sebagai destinasi wisata unggulan di Kalimantan Timur.
Potensi wisata kepulauan ini terus dikembangkan dengan berbagai upaya pemerintah dan masyarakat setempat. Pembangunan infrastruktur yang lebih baik, seperti jalan dan fasilitas penginapan, diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan. Peluang besar untuk menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia sangat dimungkinkan.
"Kita ingin mengembangkan pariwisata yang tidak murah dan tidak murahan. Kita ingin ada klasifikasi wisata yang bisa didatangi secara masif dan ada yang tertentu (terbatas)," kata Akmal.
Untuk mewujudkan target tersebut, berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan. Pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur, fasilitas pariwisata, serta sumber daya manusia di sektor pariwisata. Selain itu, upaya pelestarian lingkungan juga menjadi fokus utama agar keindahan alam Maratua tetap terjaga.
Persoalan lingkungan menjadi perhatian penting di dalam perencanaan ini. Bahkan ia pernah meminta agar wisata ke Pulau Kakaban dihentikan akibat gangguan terhadap ekosistem ubur-ubur di dalam danau tersebut. Sejak Desember 2023, ubur-ubur di danau itu sempat menghilang selama beberapa waktu tanpa sebab yang diketahui penduduk setempat.
"Sebab pengalaman kita, pariwisata yang demikian masif akan cenderung menimbulkan dampak lingkungan yang cukup signifikan," ujar Pj Kaltim itu khawatir.
Banyak dugaan, ubur-ubur menjauh dari areal yang biasa dikunjungi wisatawan. Salah satu kemungkinan penyebabnya berasal dari krim pelindung tubuh yang digunakan pengunjung saat melakukan aktivitas renang. Oleh sebab itu, ia pun memerintahkan untuk dilakukan penelitian bekerjasama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.