Suasana haru dan bangga menyelimuti Kampus IPDN saat berlangsungnya upacara pengukuhan Praja Pratama Angkatan XXXV. Sebanyak 721 praja muda yang telah menyelesaikan pendidikan dasar kini resmi menyandang predikat sebagai calon pemimpin bangsa. Dengan semangat juang yang tinggi, mereka tampak siap mengabdi untuk negeri.
Upacara pengukuhan yang dilaksakan di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (3/10/2024) ini menjadi tonggak sejarah bagi para praja. Setelah melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan yang intensif, mereka telah ditempa menjadi sosok yang tangguh, cerdas, dan berintegritas. Diharapkan, para praja ini mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat, khususnya di bidang pemerintahan.
Kehadiran praja-praja muda ini memberikan angin segar bagi birokrasi pemerintahan. Setidaknya hal itu yang menjadi harapan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik yang turut hadir di upacara pengukuhan tersebut. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, mereka diharapkan mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.
"Kita tidak hanya membutuhkan aparatur yang pintar secara intelektual, tetapi yang memiliki komitmen dan dedikasi penuh terhadap bangsa dan negara. Mereka harus menjadi penjaga integritas dan kepercayaan masyarakat," tegas Akmal.
Akmal Malik, sosok yang namanya kini semakin dikenal luas sebagai Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, memiliki rekam jejak yang panjang dalam dunia pemerintahan. Lahir dan besar di Pulau Punjung, Sumatera Barat, Akmal mengawali kariernya sebagai seorang birokrat setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor pada tahun 1993. Sejak saat itu, ia konsisten mengabdi untuk negara dan masyarakat.
Berbagai jabatan strategis telah diemban Akmal Malik sepanjang kariernya. Pengalaman yang luas di bidang pemerintahan, khususnya dalam pengelolaan daerah, menjadikannya sosok yang tepat untuk memimpin Kalimantan Timur. Kemampuannya dalam merumuskan kebijakan publik yang inovatif dan solutif telah terbukti berkali-kali. Salah satunya buah kerjanya berhak memperoleh Anugerah IDeaward 2024, kategori Keberlanjutan dan Kreativitas Lingkungan, baru-baru ini.
Sebagai Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik memiliki tantangan yang besar dalam memajukan daerah yang kaya akan sumber daya alam ini. Namun, dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, ia optimis dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Kalimantan Timur. Kiprahnya sebagai seorang birokrat yang kompeten dan berintegritas menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya mereka yang bercita-cita menjadi seorang pemimpin.
"Kebutuhan aparatur negara atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki kompetensi, dedikasi dan tanggung jawab tinggi semakin mendesak, terutama di tengah perubahan global yang cepat," ucap Akmal berharap.
Persaingan untuk menjadi seorang praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) memang tidak mudah. Tahun ini, tercatat sebanyak 33.635 calon praja dari seluruh penjuru Indonesia mengikuti seleksi. Proses seleksi yang panjang dan ketat ini bertujuan untuk menjaring calon-calon pemimpin bangsa yang memiliki kualitas unggul, baik dari segi akademik, fisik, maupun mental. Tahapan seleksi yang harus dilalui para peserta pun beragam, mulai dari tes tertulis, tes kesehatan, tes kesamaptaan, hingga wawancara.
Hampir seluruh aspek kehidupan calon praja akan dievaluasi secara menyeluruh. Hal ini dilakukan agar para calon praja yang lolos seleksi benar-benar memiliki potensi untuk menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN) yang profesional dan berintegritas. Dengan demikian, negara dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun bangsa. Seleksi ketat ini juga menjadi bukti bahwa IPDN berkomitmen untuk mencetak pemimpin-pemimpin masa depan yang tangguh dan siap menghadapi tantangan.