Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional XXX yang diselenggarakan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi ajang unjuk kebolehan bagi para qari dan qariah terbaik di Indonesia. Selama sembilan hari, Kota Tepian ini selain dipenuhi oleh lantunan ayat suci Al-Qur'an yang merdu, juga dimeriahkan dengan gegap gempita literasi Qur'an dan pesan persaudaraan umat Islam.
Pada periode 9-13 September 2024, rangkaian kegiatan MTQ memasuki babak-babak yang semakin seru. Total 1.998 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia berlomba-lomba menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam berbagai cabang lomba. Beberapa cabang yang menjadi sorotan utama antara lain tilawah, hifzil, dan qira'at.
Cabang tilawah menjadi salah satu yang paling dinantikan. Para peserta tilawah dituntut untuk membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan tartil dan tajwid yang sempurna. Mereka harus mampu menyampaikan pesan-pesan Al-Qur'an dengan penuh penghayatan sehingga mampu menyentuh hati para pendengar.
Selain tilawah, cabang hifzil juga tidak kalah menarik. Para peserta hifzil diuji kemampuan mereka dalam menghafal Al-Qur'an dalam jumlah juz tertentu. Kompetensi ini layaknya nyawa dari tradisi keislaman.
Tidak hanya tilawah dan hifzil, MTQ Nasional XXX Samarinda juga menyajikan berbagai cabang lomba lainnya yang tak kalah seru. Cabang qira'at, misalnya, menyajikan keindahan berbagai macam qira'at yang diakui. Cabang qira'at murotattal terdapat kategori remaja dan dewasa yang dilaksanakan di Aula Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Samarinda.
Anggota Dewan Hakim cabang qira'at murotattal remaja dan dewasa yang berasal dari Medan menyampaikan bahwa kompetisi hari ini (10/9) berjalan dengan baik. "Alhamdulillah, lomba qira'at murotattal hari ini berjalan lancar dengan penampilan yang memukau dari para peserta," ujar Jakpar Hasibuan, seperti yang dikutip oleh tim liputan Diskominfo Kaltim.
Anggota Dewan Hakim cabang Qira'at itu juga sangat terkesan dengan antusiasme warga Kalimantan Timur terhadap hadirnya MTQ Nasional ini. Meski hampir setengah abad lamanya semangat terhadap tradisi dan keilmuan tidak luntur. Begitupun penyelenggaraan acara oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sangat baik.
"Fasilitas mulai dari venue mimbar tilawah hingga pelayanan untuk dewan hakim dan panitia sudah sesuai harapan. Kami mengapresiasi penyelenggaraan MTQ di Kalimantan Timur dan berharap standar ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan," kata Hasibuan.
Selain tilawah dan qira'at, ada juga cabang tafsir, hadits, dan musabaqah karya tulis ilmiah Al-Qur'an (KTIQ). Cabang KTIQ menjadi ajang bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menganalisis dan menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an melalui tulisan ilmiah.
Banyak kegiatan-kegiatan pendukung selama penyelenggaraan festival keagamaan terbesar di Indonesia ini. Seminar dan workshop dengan tema-tema seputar Al-Qur'an menjadi wadah bagi para peserta dan masyarakat umum untuk menambah wawasan. Pameran produk-produk UMKM dan kuliner khas Kalimantan Timur juga turut memeriahkan suasana.
MTQ Nasional XXX Samarinda tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Para peserta dan pengunjung dari berbagai daerah dapat saling bertemu, bertukar pikiran, dan menjalin silaturahmi. Pesan persaudaraan yang tersampaikan dalam MTQ ini dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi seluruh umat Islam di Indonesia.
