teknologi. Kota Samarinda seakan-akan menjadi pusat perhatian nasional.
Gelanggang Olahraga (GOR) Kadrie Oening Samarinda tampak spektakuler dengan adanya perhelatan akbar yang tak terlupakan. Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 sukses menyita perhatian masyarakat dengan sajian istimewa yang memadukan keindahan seni dan keajaibanUpacara pembukaan yang berlangsung meriah ini menjadi sorotan utama. Ribuan pasang mata tertuju pada panggung utama yang didesain megah. Suasana semakin semarak dengan kehadiran kontingen MTQ dari berbagai daerah, dan juga dari tuan rumah Kalimantan Timur, yang hadir dengan pakaian khas mereka masing-masing. Tampak tamu-tamu penting menggunakan pakaian melayu berkopiah dan bersorban, dengan warna hitam yang berkarakter dan mempesona.
Salah satu momen yang paling dinantikan adalah penampilan tarian kolosal yang menceritakan sejarah penyebaran Islam di nusantara. Para penari dengan lincah dan anggun membawakan gerakan-gerakan yang penuh makna, menggambarkan perjalanan panjang dakwah Islam nusantara yang damai dan toleran. Kostum yang indah dan tata panggung yang memukau semakin menambah keindahan pertunjukan ini.
Inovasi teknologi juga turut memeriahkan acara pembukaan MTQ ke-30. Penggunaan teknologi hologram menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton. Bayangan tiga dimensi para tokoh sejarah Islam yang muncul di atas panggung seolah-olah membawa penonton kembali ke masa lalu. Efek visual yang memukau ini berhasil menciptakan suasana yang sakral dan inspiratif.
Selain tarian kolosal dan teknologi hologram, acara pembukaan juga dimeriahkan oleh penampilan paduan suara, rebana, dan hadrah. Artis-artis nasional juga turut meramaikan upacara pembukaan, MTQ, seperti penampilan Wali Band dan Putri Ariani. Kolaborasi antara berbagai kesenian tradisional dan modern ini menghasilkan harmoni yang indah dan mengagumkan.
Selain memperkuat syiar Islam, MTQ juga menjadi ajang silaturahmi yang sangat dinantikan oleh umat Muslim dari seluruh penjuru tanah air. Pertemuan para kafilah dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda-beda menjadi kesempatan yang baik untuk mempererat tali persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah. Melalui interaksi yang intens, diharapkan dapat terjalin kerja sama yang lebih erat antar umat Islam dalam membangun bangsa.
MTQ Nasional XXX juga memiliki peran strategis dalam mempromosikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin. Dengan menampilkan berbagai kegiatan yang bersifat inklusif dan toleran, diharapkan dapat memberikan citra positif tentang Islam di mata masyarakat luas. Selain itu, melalui kegiatan sosial yang dilakukan selama penyelenggaraan MTQ, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar dan ikut serta dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Suksesnya penyelenggaraan MTQ ke-30 di Samarinda tidak lepas dari peran serta berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, panitia pelaksana, hingga masyarakat. Semua pihak bekerja sama dengan bahu membahu untuk menyukseskan acara ini.
Turut hadir Presiden Republik Indonesia yang didampingi Ibu Negara dan Menteri Agama. Bersama mereka terdapat Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, serta Gubernur se-Indonesia. Di dalamnya terdapat Ketua LPTQ se Indonesia serta para Kafilah turut menikmati upacara pembukaan MTQ XXX.
Dalam era digital seperti sekarang, MTQNasional tidak hanya menjadi ajang kompetisi membaca Al-Quran, tetapi juga menjadi wadah untuk menampilkan berbagai kreativitas dan inovasi. Pembukaan MTQ ke-30 di Samarinda telah membuktikan bahwa seni dan teknologi dapat bersinergi untuk menghasilkan sebuah karya yang menginspirasi. Semoga semangat ini dapat terus berkobar dan menginspirasi generasi muda untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H