stasiun Bogor merupakan cagar budaya yang telah ratusan tahun berdiri. Semenjak zaman kolonial bangunannya masih dapat disaksikan dan berdiri kokoh melayani hajat seluruh penumpang kereta.
Stasiun kereta Batutulis danPemikiran bahwa hadirnya infrastruktur berupa jaringan rel kereta di Indonesia benar adanya berkat kedatangan Belanda. Sistem dan teknologi yang dibawa oleh para meneer itu lebih banyak untuk kepentingan komoditas koloninya, yang hendak dibawa dan diperdagangkannya ke negara-negara eropa lain.
Tercatat, dari tahun 1864 hingga 1928, terbangun jalur kereta api dan trem di Indonesia sepanjang 7.464 km. Pembangunannya meliputi pulau Jawa, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi.
Perbincangan ini terangkat beberapa hari sebelum pengakuan resmi pemerintahan Belanda atas kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Saat itu, Sabtu (10/6) pengasuh komunitas CLICKompasiana, Muthiah Alhasany, yang turut memandu gathering ke stasiun Batutulis menjelaskannya kepada kami.
Selain Belanda, Jepang turut juga loh berkontribusi atas pembangunan rel kereta api di Indonesia. Selama berkuasa Jepang membangunnya untuk kepentingan perang. Diantaranya, lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru.
Menilisik perkeretaapian di Indonesia memang paling asik dengan trip bareng. Acara yang kemarin diagendakan oleh komunitas narablog CLICKompasiana dan KPK Kompasiana sangat menghibur dan menambah wawasan serta keingintahuan.
Terdapat dua lokasi destinasi utama pada gathering tersebut : Warung Laksa Pak Inin, dan Stasiun Batutulis. Titik kumpul di pintu timur Stasiun Kota Bogor, menjadi agenda trip pertama kami.
Demi memandang kemegahan bangunan pintu timur Stasiun Bogor yang terawat, saya terkesima. Hal inilah yang membuat saya pribadi tertarik membandingkannya dengan stasiun Batutulis. Saya berikan perbandingannya berdasarkan beberapa referensi yang saya dapat, termasuk stasiun mana yang lebih instagramable.
Berikut penjelasannya,
Tahun Berdiri
Terdapat beberapa referensi atas tahun berdirinya stasiun Batutulis. Sebuah harian nasional menuliskan bahwa stasiun Batutulis dibangun pada tahun 1920, sedangkan pengasuh CLICKompasiana menyebutkan stasiun tersebut bediri pada tahun 1888.