Semenjak berdiri di tahun 2018, RA Pictures telah berani membuat gebrakan bisnis dengan melakukan impor film asing ke tanah air. SICCIN 6 menjadi proyek perdana impor tersebut.
SICCIN adalah film horor asal Turki yang berhasil meraup pemasukan sebesar satu juta dollar amerika serikat di negerinya sendiri. Sedangkan di Malaysia, film ini juga mampu meraup nilai pemasukan yang cukup besar.Â
Oleh karenanya, Fransen Susanto selaku Executive Producer R.A Pictures meyakini film yang akan tayang pada tanggal 9 Oktober 2019 di seluruh bioskop Jakarta ini akan menghasilkan keberhasilan yang sama.
Sinopsis
Bagi kali pertama menikmati sajian film SICCIN langsung di sekuel ke-6 tentu akan merasa kebingungan atas alur ceritanya. Hal ini dikarenakan terdapat adegan flash back yang membuat film seolah sangat kacau.Â
Perlu dipahami penonton bahwa basic cerita film SICCIN dari satu sekuel dengan sekuel lainnya tak memiliki keterkaitan cerita. Film yang berawal mula pada tahun 2014 ini menggambarkan beberapa kasus persekutuan manusia dengan setan yang berbeda-beda.
Dalam prosesnya, ia memiliki anak angkat bernama Efsun yang menjadi sumber malapetaka bagi kehidupan keluarga Yasar, akibat kerasukan mahluk gaib.
Orhan sebagai pemeran utama dalam film ini tengah mengalami pencaharian jati diri terkait kemampuannya menghadapi hal-hal gaib. Apakah perihal tersebut merupakan sebuah anugerah atau kutukan? Pertemuannya dengan Efsun menjadi taruhan akan pencaharian tersebut.
Saya akui sinematografis dari SICCIN 6 ini terlihat sangat bagus. Tiap sudut pengambilan gambarnya bernuansa gelap-menakutkan. Tiap detik tayangannya selalu membuat penontonnya bersiap akan keterkejutan serta kengerian berikutnya.Â
Film ini memiliki plot twist yang bagus, dan pesan penting dalam kehidupan melalui pesan-pesan agama.Â