halo kompasiana semua,,,,
Awal perjuangan PSSI ke arah perbaikan di periode kepemimpinan Prof. DA kurang lebih 2 tahun yang lalu membuat saya ingin banyak membaca dan keingintahuan saya terhadap PSSI itu meningkat, terlebih-lebih saya salah satu pecinta TIMNAS INDONESIA. disaat gonjang-ganjing dimulai, banyak berita-berita yang sangat membingungkan yang rasanya sulit untuk dicerna oleh saya baik oleh media-media pendukung "yang terhormat ARB" maupun media non partai lainnya saya menemukan pencerahan di Kompasiana khususnya di kanal bola ini.
hari demi hari, saya tidak absen untuk sekedar membaca informasi dari rekan-rekan Kompasiana yang terus memperjuangan kan revolusi diantaranya (Degil, Uda Manly, Pak Zen, Bung Bato, Askar, Mongtu, Sang Juara, Bung Nugroho dan yang lainnya yang tidak saya sebutkan karena belakangan ini banyak akun2 yang mendukung perubahan di PSSI sangking banyaknya saya tidak bisa sebutkan satu-satu) ditambah dengan akun2 yang mendukung para pejuang yang katanya "memperjuangkan" bangsa Indonesia padahal untuk kepentingan golongan, tuan nya ataupun kedudukannya di partai seperti "abdul muin, MD, Otto, Binbal Junior, Flea, dll) sampe2 pemain yang dipanggil tim nas aja ngga mau datang...
memang kalo dilihat jumlah tulisan saya di kanal bola ini tidak banyak, karena memang tingkat kesibukan yang saya rasakan cukup padat, sehingga saya hanya menjadi pembaca yang hanya gemas, tersenyum, geleng2 kepala, melihat tingkah pola orang-orang yang menjengkelkan, bebal, muka tembok, di elit maupun grassroot dalam kelompok pemberontak, sehingga saya berfikir, koq bisa ya Tuhan menciptakan orang dengan hati yang seperti itu, apakah batin mereka tidak merasa klo yang mereka lakukan itu salah???,,,sudah lah..memang Tuhan punya kehendak, manusia hanya bisa pasrah dan berdoa.
mengapa judul dari artikel ini "tulisan terakhir saya di kanal bola.." karena saya pikir, orang yang saya harapkan bisa membawa perubahan di persepakbolaan Indonesia sudah tidak murni lagi memperjuangkan kebenaran, namun lebih mempertahankan kedudukan sebagai seorang pemimpin, mungkin bagi pendukung "yang terhormat ARB" saya terlihat kecewa....memang saya kecewa,,,,mengapa Tuhan tidak memberikan kesempatan kebenaran hinggap di Indonesia terutama di bidang sepakbola, "klo soal politik, saya tidak berharap itu kebenaran datang, karena bagi saya politik itu adalah hanya dagelan" yang terbebas dari hal-hal yang kotor, judi bola, mafia bola, keroyokan wasit, pengurus suap agar menang di kandang,,,wani piro..dll.. cukup sudah,,,saya tidak berharap banyak terhadap kemajuan sepakbola indonesia, selama kejujuran itu tidak dijungjung, jangan harap kejayaan itu datang....
mohon maaf, saya tidak akan membalas semua komentar2 rekan-rekan,
tetap dukung kebenaran di Negara tercinta ini....
Wassalam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H