Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

3 Cara Unik Mengajak Anak Membaca

15 Januari 2023   23:48 Diperbarui: 17 Januari 2023   11:20 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara ketiga untuk menguatkan ingatan anak pada huruf bukan justru digunakan orangtua sebagai cara utama untuk mengenalkan huruf pada anak.

Video digunakan untuk menambah ketertarikan anak saat mereka mengenal huruf. Selingan yang baik bagi anak supaya mereka tidak kebosanan saat melalui proses perkenalan dengan huruf. 

Video seperti vitamin atau makanan tambahan bagi otak si buah hati. Tetaplah proses perkenalan yang utama adalah dengan menggunakan buku atau aktivitas langsung dengan mewarnai dan menulis.

Jika orangtua memberikan video terlalu banyak, akibatnya anak akan cenderung melakukannya dan perlahan akan kehilangan gairah untuk melakukan aktivitas langsung. 

Jadi, pada usia-usia balita perbanyaklah dulu kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik secara langsung, seperti mewarnai di atas kertas gambar, tembikar, atau kanvas. Aktivitas fisik ini jauh lebih menyenangkan dibandingkan video-video pengenalan huruf yang dilihatnya melalui gawai.

Ketiga cara di atas akan mempermudah orangtua saat mengenalkan huruf pada anak. Latihan membaca huruf, kata, dan kalimat sejak dini pada anak akan mempermudah kerja orangtua. Kemampuan membaca yang dimiliki anak juga akan membuatnya lebih cepat dalam menangkap informasi yang dilihat dan didengarnya.

Orangtua juga perlu paham bahwa membaca itu merangsang kerja otot pada otak agar aliran darah dapat mengantarkan nutrisi saat otak melakukan proses pertumbuhannya. Untuk itulah, orangtua berkewajiban melatih anak untuk membaca buku atau tulisan lainnya.

Jika anak tidak dikenalkan pada huruf, kata, dan kalimat sejak dini melalui tulisan di dalam buku, maka sampai pada usia sekolah, mereka akan mengalami gagal baca dan lama-kelamaan akan mengakibatkan gagal paham. Kegagalan yang terjadi berulang pada anak akan membuatnya putus asa. Keputusasaan akan membuatnya mengakhiri kehidupannya dengan cara-cara yang menyedihkan, seperti: malas belajar, menyontek, plagiat, menipu, dan lain sebagainya. 

Mendampingi anak bukan dengan menemaninya setiap saat, melainkan dengan meluangkan waktu untuk bermain sambil belajar bersama anak di saat-saat tertentu. Ciptakan quality time dengan mendapatkan pengetahuan baru dan bukan hanya menghabiskan uang dengan bersenang-senang di tempat wisata.

Jangan serahkan kehidupan anak pada telepon genggam atau para kreator konten di media sosial, sebab para kreator hanya memanfaatkan anak untuk keuntungannya sendiri. Jangan biarkan anak menjadi komoditas atau benda untuk memenuhi kantong para kreator media dengan uang.

Orangtua harus memiliki kendali penuh pada gadget di saat anak masih di bawah usia. Bekali mereka dengan keterampilan kehidupan dari kegiatan yang melibatkan fisik. Jangan biarkan anak terbiasa hanya hidup dalam dunia khalayan dengan telepon genggamnya. Siapkan dulu pondasi hidup anak sebelum mereka dapat mengendalikan hidupnya sendiri.

FIN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun