Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Chase the Throne: Episode 4

27 September 2022   10:13 Diperbarui: 27 September 2022   10:20 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada area ketiga, Orez menggunakan simbol panther sebagai pilar penyangga gerbang utama. Pilihan panther karena Orez melihat bahwa panther sangat cekatan dan lincar saat memburu mangsanya. Daya sergap dan kemahiran panther saat berburu sangat cocok dengan pasukan buru sergap di kelima kesatuan. Para prajurit yang masuk menjadi anggota panther artinya mempunyai kemampuan yang hebat sebagai tentara, polisi, serta mata-mata kerajaan.

Pada area keempat di wilayah merah, Orez menggunakan simbol beruang. Beruang dipilih Orez karena beruang adalah predator yang paling pandai menyimpan makanan sebagai bekal untuk mempersiapkan diri saat memasuki musim dingin. Filsafat itulah yang membuat Orez membangun gedung-gedung pergudangan untuk menyimpan senjata dan perlengkapan tempur lainnya di area beruang, termasuk pusat reparasi senjata dan pusat pengembangan senjata.

Setiap warga sipil dilarang memasuki wilayah merah tanpa menunjukkan surat ijin atau surat perintah yang berasal dari Kementerian Militer Kerajaan di wilayah jingga. Untuk itu, Orez membangun sepasang tugu batu raksasa berbentuk roket tempur sebagai pilar gerbang utama wilayah merah. Orez menyiagakan sejumlah anggota militer yang bergiliran untuk menjaga gerbang utama di wilayah merah.

Selain mengumpulkan pasukan di wilayah merah, Orez juga membentuk satuan keamanan lokal di wilayah biru. hijau, jingga, dan hitam. Dengan begitu, saat terjadi gangguan keamanan di wilayah lokal, maka petugas keamanan setempat dapat langsung bergerak untuk mengendalikan situasi dan tidak sampai menyebar ke wilayah lain.

Kincir angin terakhir yang dibangun oleh Orez adalah kincir angin berwarna hitam. Pada wilayah hitam ini, Orez menyebutnya sebagai pusat daur ulang sampah. Ores membaginya menjadi tiga area di dalam wilayah hitam. Area pertama berwarna dasar hitam dengan goresan dua garis miring berwarna putih adalah area untuk mendaur sampah organik dari sisa makanan atau sampah dapur milik warga seluruh kota. Hasil olahan sampah organik ini berupa pupuk yang digunakan para petani di wilayah biru dan hijau.

Area kedua berwarna dasar hitam dengan dua garis miring berwarna perak. Pada area ini, Orez membangun pusat daur ulang besi dan logam lainnya. Segala jenis mobil dengan usia 40 tahun atau lebih akan dibawa ke area hitam perak untuk diolah menjadi logam baru yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan atau dijual untuk menambah devisa kota.

Area ketiga dari wilayah kincir hitam ini diberi warna dasar hitam dengan dua garis miring berwarna kuning. Wilayah ini dijadikan Orez sebagai pusat daur ulang sampah plastik. Segala macam barang-barang plastik dari seluruh kota maupun kerajaan dibawa ke area hitam kuning ini untuk dilebur dan jadikan sebagai bahan dasar pembuatan barang-barang kebutuhan pertanian seperti pot tanaman, ember, selang air, dan lain sebagainya. Selain itu, hasil daur ulang plastik juga digunakan untuk membuat pakaian, celana, hingga selimut.

Di sebuah rumah berlantai dua, Orez tampak bersiap berangkat menuju pusat komando. Orez ingin memastikan sendiri keselamatan sang adik. Di dalam perjalanan, Orez berkoordinasi dengan komandan pasukan di wilayah merah untuk menangkap para pembunuh bayaran.

"Halo, Pak Win. Tolong ijinkan mobil SUV berwarna merah dengan nomor polisi DBS 1111 KY untuk masuk melewati pos penjagaan saat penutupan jalan di perbatasan hijau dan jingga. Mobil itu milik adik saya." jelas Orez pada Komandan Pasukan Wilayah Merah.

"Siap, Pak. Saya mengerti dan segera mengamankan keluarga Bapak." jawab sang komandan di dalam pusat komando.

"Sorry, Pak. Satu lagi. Tolong tangkap para pengacau kota itu. Kalau perlu lakukan tindakan tegas terukur berupa tembak mati di tempat jika mereka melawan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun