Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berdamai dengan Ketakutan dalam Diri Sendiri

12 Februari 2022   15:19 Diperbarui: 12 Februari 2022   21:00 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketakutan di dalam diri kakak sulung dan istri berdampak buruk pada hubungan mereka dengan keluarga besar. Ketakutan mereka merusak keharmonisan dalam keluarga besar. Sangat disayangkan jika seseorang terus mengembangkan ketakutan dalam dirinya hingga berakumulasi menjadi kebencian dan dendam pada orang lain. Kehidupannya menjadi tidak bahagia karena selalu berada dalam bayang-bayang kejayaan orang lain.

Lantas, bagaimana melatih agar dapat mengendalikan ketakutan dalam diri sendiri? Berikut tips sederhananya:

1. Belajar Lebih Mandiri Dalam Hidup

Orang dapat merasakan ketakutan karena mereka merasa tidak mampu menjalani kegiatan dan menghadapi peristiwa tertentu, alasannya mereka sungguh tergantung pada keadaan sekarang. 

Semakin besar ketergantungannya pada keadaan sekitar, maka semakin besar ketakutannya akan kehilangan. Jika seseorang dapat hidup mandiri dan tidak tergantung pada orang lain selama hidup, maka mereka tidak akan merasa ketakutan karena kehidupan sepenuhnya dimiliki dari jerih payah sendiri. 

Untuk mencapai kemandirian ini seseorang membutuhkan keberanian dalam hidupnya. Seseorang yang mandiri pasti mengorbankan sesuatu dalam hidup dan kondisi inilah yang tidak disukai banyak orang. Bahkan sebagian dari orang justru ketakutan jika dihadapkan pada pengorbanan untuk mandiri.

2. Berhenti Melihat Hidup Orang Lain

Setiap orang punya masalah masing-masing dalam kehidupan, tidak terkecuali orang kaya ataupun pemuka agama. 

Setiap orang hidup untuk mempertahankan diri agar tidak kehilangan nyawa. Dari prinsip inilah, seharusnya setiap orang mampu untuk menikmati kehidupannya dan tidak perlu mencampuri urusan orang lain tanpa dimintai tolong. 

Sebagian orang menggunakan alasan perhatian untuk bertanya keadaan orang lain sebenarnya mereka hanya ingin mengukur kemampuan sendiri. 

Jika orang lain lebih malang darinya, maka dia bersuka cita dan menceritakan kemalangan orang pada teman dan seluruh dunia, tetapi jika orang lain lebih beruntung, maka dia takut tersaingi lantas membenci orang itu hingga berusaha membunuhnya agar tidak lagi lebih darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun