Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berdamai dengan Ketakutan dalam Diri Sendiri

12 Februari 2022   15:19 Diperbarui: 12 Februari 2022   21:00 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegagalan dalam mengatasi perasaan insecure bisa berdampak negatif terhadap relasi, karir, dan kehidupan secara umum, bahkan memicu depresi.(UNSPLASH/IVAN ALEXIC)

Kehidupan mengalami kekacauan disebabkan dua perasaan, yaitu ketakutan dan kemalasan. Keduanya lantas mengakar lalu berbuah sifat lainnya yang mendorong manusia melakukan segala macam bentuk kejahatan di dalam kehidupannya.

Ketakutan merupakan sifat dasar manusia yang tidak ingin kehilangan apapun di dalam hidupnya. 

Kehilangan ditakutkan manusia karena kehilangan membuat manusia harus memulai kegiatan yang sama dari awal, sehingga mereka malas memulainya lagi. 

Misalkan seseorang sudah bekerja 10 tahun di satu perusahaan, lalu karena konspirasi politik membuatnya takut dipecat. Orang ini pun berusaha mencari kambing hitam dengan menjelekkan teman-temannya agar dia tampil hebat di depan atasannya. 

Ketakutan akan kehilangan pekerjaan bukan karena orang itu tidak punya kemampuan, tetapi karena dia malas mencari pekerjaan dari awal.

Ketakutan yang berkolaborasi dengan kemalasan sungguh mengerikan karena setiap orang dapat berubah menjadi "hewan buas" dan sanggup melakukan apapun untuk menjaga miliknya agar tidak diambil orang lain. Segala cara akan dianggapnya benar selama dapat menghilangkan perasaan ketakutan dalam dirinya. 

Tidak jarang mereka membunuh orang lain dan berusaha menenggelamkan dalam samudra agar orang yang ditakutinya hilang dari dunia. Bahkan, orang-orang yang ketakutan ini, rela memanfaatkan orang lain agar melakukan perbuatan keji untuk menghancurkan saingannya.

Skemanya seperti ini, ketakutan akan memicu munculnya keirihatian, orang akan fokus melihat kekurangan sesama agar pikirannya dapat tenang karena dia merasa saingannya lebih buruk dan lebih lemah. 

Jika orang menemukan saingannya melakukan pekerjaan yang melebihinya, maka ketakutan akan kembali mengganggu jiwa sehingga membuatnya tidak tenang. 

Keirihatian dari ketakutan yang tumbuh subur di dalam hati, lantas berbunga pada kebencian. Tahapan ketiga ini membuat orang lebih gelisah melihat saingannya berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun