Oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A*
Di antara pengobatan terbaik dalam menghadapi perasaan cemas, stres, khawatir, takut, depresi tidak lain adalah dengan menguatkan hati.
Karena saat seseorang tertimpa masalah, biasanya dia akan terbawa oleh khayalan atau kekhawatiran-khawatiran yang berlebihan. "Bagaimana kalau begini, bagaimana, bagaimana, bagaimana ..."
Sebagai orang yang beriman, dalam menghadapi cobaan hidup kita harus beriman kepada takdir, harus rida terhadap keputusan yang sudah Allah tetapkan. Lebih penting lagi, kita harus banyak mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Karena jika pikiran dan perasaan-perasaan negatif itu dibiarkan, maka akan memunculkan dampak yang jauh lebih buruk. Itu pada gilirannya akan menjerumuskannya ke dalam kesedihan dan kegelisahan yang semakin dalam, sehingga penyakit-penyakit hati seperti kemarahan akan dengan mudah menguasai dirinya.
Rasulullah Shalallahu 'Alihi wa Sallam sudah mengingatkan bahwa "Di dalam diri seorang ada segumpal daging, jika dia baik maka baik juga yang lainnya. Jika dia buruk maka buruk juga yang lainnya, itu adalah qalbu (hati).
Buruknya lagi, pemikiran-pemikiran negatif itu bahkan berpengaruh pada kesehatan.
Para dokter dan ahli pun kini sepakat mengatakan demikian, bahwasanya seseorang yang stres berlebihan membuat kadar gula dalam tubuhnya semakin cepat naik, meningginya kolesterol, kemudian perjalanan metabolisme tidak lancar.
Jadi, pikiran-pikiran demikian menimbulkan dampak pada terbentuknya penyakit hati dan penyakit pada fisik.
Maka, kita harus menguatkan dirinya, menguatkan hatinya dengan bertawakal kepada Allah, husnudzon, dan terus meningkatkan keimanan.