Hari Minggu, 20 Oktober 2024 menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia kembali menorehkan tinta emas dalam sejarah perjalanan bangsa yaitu berlangsungnya agenda kenegaraan pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di gedung MPR/DPR.Â
Peristiwa ini menjadi tanda berakhirnya seluruh proses pesta demokrasi Pemilihan Presiden tahun 2024 dan menjadi proses transisi kepemimpinan nasional.Â
Tuntas sudah Jokowi mengakhiri 10 tahun masa jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia. Tentu saja ada banyak pencapaian yang sudah dicapai dalam masa pemerintahan Jokowi. Namun, tidak dapat dipungkiri masih ada permasalahan yang perlu dibenahi oleh pemerintah selanjutnya.
Sebagai bangsa yang besar, tentu saja tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini begitu kompleks. Mulai dari situasi dan kondisi ekonomi sosial, politik hingga lingkungan hidup. Hal ini menuntut solusi yang komprehensif dan inovatif.
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh bangsa ini yang juga memerlukan langkah yang konkrit dari pemerintah adalah pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial.Â
Kedua hal ini perlu menjadi agenda paling penting bagi setiap pemerintahan oleh karena hal ini langsung menyangkut hajat hidup seluruh rakyat.Â
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), presentase kemiskinan di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 9,03% angka presentase ini hanya mengalami penurunan sekitar 1,93% dari data per Maret 2014 yakni 10,96%.
Ini berarti selama 10 tahun pemerintahan Jokowi presentase tingkat kemiskinan hanya turun 1,93% artinya masih ada kurang lebih 25 juta warga Indonesia hidup dalam kemiskinan.Â
Disisi lain ketimpangan ekonomi berada di angka 0,379, Data gini ratio ini menunjukan bahwa ketimpangan pendapatan antar lapisan masyarakat masih cukup signifikan.Â
Ini mengindikasikan dalam masyarakat ada kelompok kecil yang sangat kaya, sementara sebagian besar masyarakat berada pada tingkat ekonomi yang rendah.