Mohon tunggu...
Sandy Mario Holle
Sandy Mario Holle Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Saya sementara belajar menuangkan isi pikiran saya lewat tulisan. Semoga bisa bermanfaat !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyambut Hari Kemerdekaan dalam Perspektif Kristen

17 Agustus 2024   16:21 Diperbarui: 17 Agustus 2024   16:28 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini, 17 Agustus 2024, bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke-79 tahun.  Rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan dengan penuh semarak. Dalam menyambut hari kemerdekaan, di beberapa daerah masyarakat mulai memasang Bendera Merah Putih sejak, 1 Agustus 2024. Sang saka Merah Putih telah berkibar di seluruh pelosok tanah air. Tak hanya itu, dalam semarak menyambut hari kemerdekaan, ada lomba- lomba bahkan pawai yang menarik yang  dilaksanakan. Hal ini menunjukan antusiasme dan kecintaan masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan.


Bagi bangsa Indonesia, 17 Agustus merupakan hari dimana kita mengenang perjuangan para pahlawan yang gugur dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Para pahlawan berjuang untuk melahirkan sebuah bangsa yang didasarkan pada cita-cita kebebasan dari penjajahan, kesetaraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip-Prinsip ini tidak hanya terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara, namun bisa kita temukan di dalam Alkitab, yang menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki martabat yang melekat karena setiap manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26-27). Setiap manusia juga dianugerahi hak-hak tertentu yang tidak bisa dicabut.


Sebagai sebuah bangsa yang besar, tentu saja ini merupakan sebuah perjalanan yang cukup panjang dan penuh dengan tantangan hingga Indonesia bisa merayakan ulang tahun kemerdekaan ke-79 tahun. Ada banyak kemajuan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia dalam berbagai aspek, meskipun ada banyak catatan dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya yang perlu dibenahi.


Apakah kita benar-benar merdeka? Ini adalah pertanyaan yang sering muncul di benak rakyat Indonesia saat merayakan hari kemerdekaan. Tentu saja ini adalah pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab. Oleh sebab itu dalam tulisan kali ini saya hanya akan menyoroti kemerdekaan dalam perspektif iman Kristen.


Dalam iman Kristen, kemerdekaan tidak hanya dipahami sebagai kebebasan fisik atau politik, tetapi sebagai sebuah anugerah yang diberikan oleh Tuhan bagi bangsa Indonesia. Lebih dari itu kemerdekaan juga dipandang sebagai kebebasan manusia dari dosa. Dalam ajaran Kristen,  dosa adalah  kekuatan yang memperbudak manusia. Paulus mengatakan dalam Roma 7: 14--25 bahwa oleh karena keinginan daging manusia berada dibawah perbudakan dosa. Manusia melakukan perbuatan yang tidak dikehendaki, meskipun mereka tahu mana yang dikehendaki. Paulus menambahkan bahwa ia adalah manusia celaka oleh karena tidak ada yang dapat membebaskannya dari belenggu kuasa dosa.  Namun, kita bersyukur kepada Tuhan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, Yesus Kristus telah memerdekakan kita dari belenggu dosa dan kematian. Yesus menawarkan kita kemerdekaan tertinggi di dalam Dia. Galatia 5:1 "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan."


Sebagai orang kristen, Kemerdekaan yang kita peroleh di dalam Kristus tidak berarti kita boleh bertindak sembarangan; sebaliknya, kita harus mengisi hidup kita dengan keadilan, kesetiaan dan kebenaran Mikha 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu"


Mari jadikan momen 17 Agustus ini sebagai sebuah kesempatan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia dan sebagai momen  untuk mengingat mereka yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Kita bersyukur kepada Tuhan untuk semangat perjuangan para pahlawan demi kemerdekaan Indonesia. Betapa kita harus lebih bersyukur karena Yesus, Putra Allah yang sempurna begitu mengasihi kita hingga mati menggantikan kita! Meskipun dalam realita kita melihat  orang-orang percaya tidak selalu mendapatkan kemerdekaan duniawi yang sama, namun kita dapat memegang teguh janji Allah untuk kemerdekaan rohani kita dan memiliki keyakinan penuh kepada Yesus Kristus, Juruselamat kita. Pengorbanan Yesus di atas kayu salib membebaskan kita dari perbudakan dosa dan  memungkinkan kita memiliki jaminan kehidupan kekal dalam kerajaan surga. Semoga kita selalu memuji Dia atas anugerah-Nya yang ajaib. Dan semoga kita tidak pernah melupakan kata-kata Yesus di dalam Yohanes 8:36 "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."  


Selamat memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke -79.
Kiranya Tuhan selalu memberkati bangsa kita, Indonesia tercinta !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun