Mohon tunggu...
Sandy Kurniawan
Sandy Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

selalu senang mengeksplor sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengingat Hari Kesaktian Pancasila

1 Oktober 2024   01:00 Diperbarui: 1 Oktober 2024   03:55 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

seperti yang kita semua ketahui. Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober di Indonesia. Tanggal ini memiliki arti penting sebagai momen refleksi atas keteguhan bangsa Indonesia dalam mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara. 

Peringatan ini erat kaitannya dengan peristiwa kelam yang terjadi pada tanggal 30 September 1965, yaitu Gerakan 30 September atau yang dikenal dengan G30S/PKI. Gerakan ini ditandai dengan upaya kudeta oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bertujuan untuk menggantikan ideologi negara.

Sedikit mengulas latar belakang historis dari Hari Kesaktian Pancasila,, yang dimana pada malam 30 September 1965, terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal serta satu perwira TNI Angkatan Darat oleh kelompok yang mengatasnamakan Gerakan 30 September (G30S/pki). 

Peristiwa tersebut adalah bagian dari upaya kudeta oleh PKI yang diduga ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis. Dalam aksi ini, sejumlah tokoh penting di militer Indonesia tewas, termasuk Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Letjen Haryono, Mayjen S. Parman, dan lainnya. Mereka kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.

Setelah kejadian tersebut, upaya untuk mengendalikan situasi dilakukan oleh Mayor Jenderal Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Soeharto dan pasukannya berhasil memadamkan gerakan pemberontakan tersebut dan memulihkan keamanan di Jakarta. Pada akhirnya, PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang, dan anggotanya diburu serta diadili. 

Sebagai bentuk penghormatan dan pengingat atas kesetiaan bangsa Indonesia terhadap Pancasila, maka sejak 1 Oktober 1966, tanggal ini diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. “Kesaktian” di sini bermakna bahwa Pancasila tetap teguh sebagai ideologi negara meski ada upaya untuk menggulingkannya.

Hari Kesaktian Pancasila mengandung pesan bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tidak bisa digantikan oleh ideologi manapun. Pancasila telah menjadi fondasi yang mempersatukan bangsa Indonesia yang sangat majemuk, baik dari segi agama, suku, budaya, maupun bahasa. Dalam sejarahnya, Pancasila lahir dari perjuangan para pendiri bangsa yang ingin menyatukan Indonesia di tengah keberagaman yang ada. Pada peringatan ini, seluruh elemen bangsa, dari pemerintah hingga masyarakat, diingatkan kembali akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 

Hal ini menjadi sangat relevan di era modern saat tantangan bangsa semakin kompleks. Globalisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial menuntut bangsa Indonesia untuk terus menjaga identitas nasional yang berlandaskan Pancasila. 

Selain itu, Hari Kesaktian Pancasila juga merupakan momen untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S. Mereka yang telah mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan ideologi negara dianggap sebagai simbol pengorbanan dan keteguhan dalam melawan ancaman terhadap kedaulatan bangsa.

Lalu apasih relevansi dari Pancasila pada masa Kini?

Meskipun peristiwa G30S/PKI telah berlalu lebih dari setengah abad, relevansi Pancasila sebagai ideologi bangsa tetap terjaga hingga saat ini. Pancasila menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, sosial, hingga kebudayaan. Di tengah tantangan globalisasi yang kerap membawa pengaruh dari luar, Pancasila menjadi penyeimbang untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun