Mohon tunggu...
Sandy Guswan
Sandy Guswan Mohon Tunggu... -

Seorang pejuang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Tata Bahasa dengan 'Sentence Betting'

9 Juni 2014   15:29 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:35 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Belajar tata bahasa (grammar) bahasa Inggris terkadang membosankan bagi banyak siswa. Oleh karena itu, diperlukan satu kegiatan yang mampu membuat siswa senang dan bersemangat dalam belajar. Diantara banyak permainan (games) untuk kegiatan pembelajaran tata bahasa salah satunya bernama ‘Sentence Betting’. Permainan ini penulis dapatkan di website: http://www.funenglishgames.com.

Inti dari permainan ‘Sentence Betting’ ini adalah siswa menentukan apakah kalimat yang di sampaikan guru yang ditulis di papan tulis, benar atau salah menurut tata bahasa Inggris baku.

Berikut pengalaman penulis mempraktikkan ‘Sentence Betting’ di ruang kelas. Hari itu penulis mendapatkan tugas mengajar di kelas XI IPA 2 pada jam pelajaran terakhir. Penulis berencana me-review pelajaran tata bahasa yang telah dipelajari siswa dan sekaligus mencari tahu pengetahuan tata bahasa siswa dengan cara menyenangkan (fun), sehingga penulis memilih metode permainan dalam mengajar.

Siswa dibagi dalam sembilan kelompok yang masing-masing terdiri dari empat orang. Tiap kelompok mempersiapkan selembar kertas yang berisi data kelompok dan nama anggota. Penulis menjelaskan kepada siswa bahwa tugas mereka adalah menentukan apakah kalimat yang dituliskan di papan tulis adalah correct atau incorrect, benar atau salah secara tata bahasa Inggris.

Selanjutnya sesuai dengan nama permainan ini yaitu ada unsur betting-nya (unsur taruhannya), maka penulis memberikan masing-masing kelompok modal awal yaitu uang virtual sebesar 1.000.000. Setelah siswa menentukan benar atau salah kalimat yang ditulis, maka selanjutnya mereka mempertaruhkan uang virtual mereka. Jika jawaban mereka benar, maka uang mereka akan dilipatgandakan, sebaliknya jika jawaban mereka salah, maka semua uang yang mereka pertaruhkan akan hilang.

Permainan pun dimulai. Penulis menuliskan satu kalimat di papan tulis. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menentukan apakah kalimat yang ditulis itu benar atau salah secara tata bahasa. Setelah itu mereka pun menentukan nilai taruhan mereka.

Lucunya, pada tahap awal ini ada kelompok yang hanya berani mempertaruhkan 1.000. Ketika hasilnya diumumkan dan ternyata jawaban mereka benar, mereka terlihat menyesal mengapa hanya mempertaruhkan 1.000.

Permainan pun dilanjutkan dengan kalimat-kalimat lain. Di babak akhir permainan penulis menuliskan satu kalimat yang lumayan menantang. Terlihat tiap anggota kelompok asyik berdiskusi. Sebagian lainnya membuka kamus dan buku pelajaran mencari tahu tentang kalimat yang ditulis guru di papan tulis. Ini adalah babak akhir permainan, dan kelompok yang menang adalah yang memiliki uang virtual terbanyak. Oleh karena itu, masing-masing kelompok berfikir keras memikirkan strategi agar menjadi pemenang.

Di akhir permainan ternyata banyak kelompok yang jumlah uang virtualnya menjadi nol. Ini adalah akibat mereka mempertaruhkan semua uang virtual yang mereka miliki tetapi jawaban mereka ternyata salah. Tentu saja hal itu membuat uang taruhan mereka ludes.

Tetapi semua itu tentunya hanyalah sebuah permainan, kalah dan menang adalah hal biasa. Tidak lupa pula penulis mengingatkan siswa bahwa kegiatan bertaruh tidak baik, dan sentence betting ini dilakukan hanya demi alasan pembelajaran.

Ada banyak hal positif yang didapatkan melalui permainan ini. Siswa jadi bersemangat untuk memenangkan permainan ini, terlebih penulis menjanjikan memberikan bonus nilai bagi kelompok pemenang. Tanpa disuruh siswa membuka buku materi tata bahasa dan kamus agar dapat menjawab pertanyakan yang diajukan guru. Hal positif lain adalah terjadinya diskusi antar anggota kelompok tersebut. Dengan permainan ‘Sentence Betting’ siswa belajar tata bahasa dengan cara yang menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun