Sempat booming serta menjadi trend dikalangan jajanan anak - anak pada khususnya, siapa yang tidak tahu tentang ciki ngebul (Chibul). Jajanan ini disajikan dengan ciki warna warni bercampur dengan kental manis dan nitrogen cair yang membuatnya menjadi menarik karena dingin dan juga mengeluarkan asap atau uap.Â
Sensasi unik 'ngebul' itulah yang membuat jajanan ini viral dan banyak digandrungi oleh anak - anak bahkan hingga orang dewasa. Lalu bagaimanakah resiko kandungan nitrogen cair pada ciki ngebul terhadap kesehatan tubuh ?Â
Ternyata jajanan 'cibul' yang mengandung nitrogen ini dianggap cenderung membahayakan tubuh dikarenakan kandungan nitrogen cair yang ada pada jajanan ini. Belum lama ini, tepatnya ditanggal 16 November 2022 lalu, sebanyak 21 anak di Tasikmalaya mengalami keracunan makanan setelah mengkonsumsi jajanan 'cibul', diketahui beberapa anak mengalami gejala muntah, mual, dan perut yang terasa begah setelah menyantap 'cibul'. Â
Kasus yang sama juga pernah terjadi di Bekasi, seorang anak balita berusia 4 tahun harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi jajan 'cibul', akibatnya anak balita ini harus menjalankan operasi besar karena lambungnya yang mengalami kebocoran sepanjang 2 cm.Â
Di lansir dari CNN Indonesia, menurut Spesialis Gizi dan Kedokteran Olahraga RS Imamanuel, Dadang Arief Permana, mengatakan bahwa mengonsumsi nitrogen yang telah dicairkan dapat menyebabkan tenggorokan si pengonsumsi seperti terbakar hingga dampak terparahnya adalah dapat memicu kerusakan pada organ dalam tubuh.Â
"Dinginya itu samapi minus berapa ratus gitu, jadi sangat dingin. Bayangin, bahwa untuk titik cair dari nitrogen itu berapa tuh, 32 derajat akan tetapi ini sampai ratusan, hampir minus tiga ratus derajad celcius. Dikulit yang kita sudah sehari - hari berhubungan dengan udara luar saja bisa melepuh apalagi dari usus halus itu" terangnya dalam wawancara CNN Indonesia.
Seseorang yang mengidap penyakit asma disarankan untuk tidak berdekatan apalagi mengkonsumsi jajanan 'cibul' ini, karena menghirup uap nitrogen ini akan membuat asma menjadi memburuk.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H