Halo semua !! Siapa disini yang tidak tahu sejarah? Sejarah merupakan ilmu yang mengkaji atau ilmu yang dapat memberitahu kita tentang peristiwa masa lampau yang berkaitan dengan manusia. Peristiwa sejarah di Indonesia yang banyak orang tahu adalah saat presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan mulai melawan Jepang. Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang, dari masa tidak mengenal tulisan, kerajaan, perang yang berlangsung sangat panjang, penghianatan, pengorbanan, hingga kematian.Â
Peristiwa sejarah tidak hanya memberikan pengetahuan mengenai masa lampau saja lohh, tetapi peristiwa sejarah juga mengajarkan  nilai -- nilai moral di dalamnya. Nilai moral merupakan nilai -- nilai yang Terdapat dalam tindakan manusia entah itu tindakan baik maupun buruk. Terdapat nilai -- nilai moral yang baik yang terdapat pada peristiwa sejarah. Nah apa saja sih nilai -- nilai moral baik yang tergantung dalam peristiwa sejarah? Berikut adalah contoh nilai -- nilai moral yang terdapat pada peristiwa -- peristiwa yang terjadi pada sejarah Indonesia.
Yang pertama adalah menghormati sesama. Pada saat Belanda membangun sebuah kongsi dagang di Nusantara yang kita kenal dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Saat orang -- orang Belanda di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Pieter Both ingin membangun tempat tinggal dan loji di Jayakarta di setujui oleh Pangeran Wijayakrama karena rakyat Nusantara memiliki hubungan yang baik dengan orang -- orang Belanda dan menerima mereka untuk berdagang di Nusantara, bahkan rakyat Nusantara menghormati mereka karena orang -- orang Belanda memiliki hubungan yang baik dengan Keluarga Kerajaan.Â
Tetapi sikap moral baik yang dimiliki oleh rakyat Nusantara dan para penguasa setempat ini dimanfaatkan oleh VOC untuk memperkuat kedudukannya di Nusantara. Dan seiring berjalannya waktu orang -- orang Belanda menunjukkan sikap moral yang buruk seperti congkak, sombong dan memiliki nafsu yang besar dalam menguasai Indonesia.
Tidak hanya itu nilai moral baik dalam menghormati sesama dapat dilihat pada masa reformasi yaitu pada masa pemerintahan Presiden ke -- 4 Indonesia yaitu Abdurrahman Wahid atau sering dikenal dengan nama Gusdur. Â Pada masa Orde Baru agama Konghucu dilarang masuk oleh pemerintah, hal ini dikarenakan masyarakat takut kembali terjadinya peristiwa G30/SPKI yang sangat merugikan bagi bangsa Indonesia saat itu, sehingga pada saat beralihnya masa orde baru ke masa reformasi Presiden ke -- 4 kita memulihkan hak minoritas keturunan Tionghoa untuk menjalankan keyakinan mereka yaitu agama Konghucu.Â
Hal ini dapat dilihat melalui Keputusan Presiden No. 6 Tahun 2000 mengenai hal -- hak sipil penganut agama Konghucu. Pada masa pemerintahannya, Beliau berupaya mengurangi campur tangan negara dalam kehidupan beragama, dan juga Beliau memiliki sikap toleransi yang tinggi dan juga adanya Hak Asasi Manusia yang berlaku di Indonesia.
Nilai moral baik kedua yang ada pada sejarah Indonesia, yaitu saling membantu. Contoh dari sikap saling membantu dalam sejarah Indonesia dapat kita kutip dari perlawanan rakyat Maluku terhadap bangsa Portugis. Pada saat itu Portugis berhasil datang ke Kepulauan Maluku dan memusatkan aktivitas di Ternate. Tidak lama kemudian bangsa Spanyol datang ke Kepulauan Mauluku dan memusatkan aktivitasnya di Tidore.Â
Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan antara bangsa Portugis dengan bangsa Spanyol. Konflik dan persaingan yang terjadi antara bangsa Portugis dan Spanyol ini diakhir dengan dibuatnya sebuah Perjanjian Damai yang dilaksanakan di Saragosa. Perjanjian ini berisikan kesepakatan bahwa bangsa Portugis tetap berkuasa di Maluku, sementara bangsa Spanyol berkuasa di Filipina.Â
Adanya Perjanjian Damai ini membuat bangsa Portugis semakin berkuasa untuk melakukan monopoli perdagangan rempah -- rempah di Maluku. Tindakan Maluku pada saat itu mengancam kedaulatan kerajaan -- kerajaan yang di Maluku, sehingga pada tahun 1565 rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Khaerun melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis. Perlawanan ini membuat bangsa Portugis kewalahan dan menawarkan perundingan kepada Sultan Khaerun.Â
Tetapi penawaran perundingan ini ternyata merupakan tipu muslihat dari Portugis untuk membunuh Sultan Khaerun, Beliau dibunuh dengan sangat kejam dan Portugis tidak mengenal perikemanusiaan. Hal ini membuat rakyat Maluku termasuk Ternate dan Tidore bersatu melancarkan serangan terhadap Portugis. Dan pada akhirnya bangsa Portugis berhasil diusir dari Ternate. Dari hal ini kita dapat melihat dengan adanya sikap saling membantu dan bekerja sama, maka masalah -- masalah yang terjadi dapat membawa keberhasilan kedepannya, tidak hanya itu saat bekerja sama kita mendapat banyak teman dan relasi dari berbagai wilayah.
Nilai-nilai moral yang berikutnya adalah mengharagai pendapat seperti misalnya adalah saat dilakukannya KTN atau Komisi Tiga Negara yang di tengahi oleh pihak Inggris sebagai moderator yang dimana saat itu Belanda tidak pernah menghargai waktu yang seharusnya delegasi Indonesia lah yang memiliki waktu untuk mengutarakan pendapat nya tentang Agresi Militer Belanda 1 yang dilancarkan oleh Belanda pada 20 juli 1947, akan tetapi pada saat itu justru pihak dari delegasi Belandalah yang selalu memotong pembicaraan dari delegasi Indonesia saat sedang berbicara.Â