Mohon tunggu...
Dian
Dian Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Passion aku adalah menulis. Dengan menulis aku bisa berkarya, terutama menulis tentang filosofi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang baik hanya ingin hal baik saja

20 Februari 2023   12:02 Diperbarui: 20 Februari 2023   12:11 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/pKsZXmO-zG0

Jadi pikiran baik dan buruk hanya kita sadari saja. Karena kedua hal itu bukan lah diri kita, kita bukan pikiran baik dan kita juga bukan pikiran buruk itu. Kita adalah KESADARAN yang hanya jadi pengamat atas semua yang terjadi di batin kita sendiri. Jadi kita terpisah dengan dualitas pikiran tersebut seperti baik buruk, baik jahat dan benar salah. Kita hanya background layar putih dari video yang diputar di layar putih tersebut atau kita terpisah dari semua drama kehidupan ini. Bisa dikatakan kita melampaui kehidupan kita di dunia ini dan tanpa sedikitpun melekat pada drama pertunjukan yang terjadi di hidup kita.

Jadi karma baik maupun karma buruk yang terjadi silih berganti tidak mempengaruhi hidup kita. Jadi kita tidak perlu terserat sama kedua hal tersebut, kalau karma buruk berbuah kita mengeluh dan meratapi. Tapi kalau karma baik berbuah kita terlena dengan kebahagiannya. Kalau dengan kita berkesadaran atau pasrah total semua diterima dan disadari dengan apa adanya, tanpa ikut terseret kedalamnya. Yang ada hanya lenyap timbul silih berganti dan kadang terjadi kekosongan dibatin kita.

Pembela kebenaran yang sejati bukan menumpas kejahatan tapi begitu welas asih dengan semua makhluk di bumi ini. Sehingga tidak ada celah untuk membenci sedikitpun. Karena ia tahu bahwa diri sejatinya berasal dari sifat yang penuh kemuliaan. Dan juga tidak ada rasa benci dengan setiap jalan kehidupan di takdirkan semesta untuknya.

Pembela kebenaran tidak membela kebenaran dirinya sendiri atau kelompok. Iya akan merangkul semuanya dengan ikatan kemanusian. Jadi tidak ada konflik dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Kalaupun terjadi konflik itu hal yang  wajar tapi tidak ada rasa benci berlebihan atau rasa benci. Karena kita sadar setiap manusia itu berbeda - beda dan punya kebenaran sendiri - sendiri jadi berwelas asih lah. Kebenaran yang mutlak itu ialah  CINTA KASIH. Jadi hidupnya hanya digunakan untuk mencinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun