Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 28 Terapkan Hand Sanitizer Otomatis sebagai Pengembangan Inovasi Teknologi

Angka positif COVID-19 yang semakin melonjak pada beberapa bulan terakhir membuat pemerintah memberlakukan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat pada wilayah Jawa dan Bali. Pemberlakuan PPKM terus diberlakukan dari tanggal 3 Juli 2021 hingga akhir bulan Agustus 2021. Pemberlakuan PPKM yang akan segera berakhir di Indonesia, membuat masyarakat kembali melakukan aktifitas di tengah pandemi COVID19 dengan menerapkan protokol kesehatan khususnya di tempat umum. 

Hal ini membuat masyarakat harus senantiasa menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran COVID19, salah satunya yaitu dengan menggunakan handsanitizer. Melalui KKN ini salah satu mahasiswa Universitas Jember khususnya kelompok 28 membantu untuk mengurangi penyebaran Covid19 pada masyarakat di daerah Dusun Mojan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.

Kelurahan Bintoro merupakan salah satu kelurahan dari 8 kelurahan yang ada di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Kelurahan Bintoro memiliki luas wilayah sebesar 8,44 km dengan jumlah penduduk sebanyak 10.637 jiwa. Pada Kelurahan Bintoro terdapat 3 dusun diantaranya yaitu Dusun Perbal, Dusun Mojan, dan Dusuk Gluduk.

Dokpri

Setelah melakukan survey di tempat sasaran KKN, terdapat satu masjid yaitu masjid At-Taqwa yang berasa di wilayah RT 04 Dusun Mojan masih melakukan kegiatan seperti pengajian tiap minggunya dan kegiatan anak-anak mengaji ba'da maghrib. 

Namun hal ini masih belum diimbangi dengan ketersediaan alat cuci tangan maupun handsanitizer. Maka dari itu pada pelaksanaan KKN Back to Village 3 kali ini merencanakan program kerja berupa pengembangan inovasi teknologi yaitu alat hand sanitizer otomatis menggunakan sensor proximity berbasis arduino. 

Pada alat yang akan dibuat ini menggunakan metode touchless, sehingga pengguna tidak perlu menyentuh handsanitizer secara langsung melainkan alat ini dibuat otomatis ketika tangan pengguna mendekati sensor. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir pump handsanitizer kontak langsung dengan tangan pengguna sehingga kebersihannya akan tetap terjaga. 

Program kerja ini dilakukan dengan cara memberi pengarahan dan edukasi sehingga alat tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk pemasangannya, alat handsanitizer otomatis ini akan dipasang di pintu masuk masjid sehingga masyarakat sekitar yang akan melakukan kegiatan di masjid tersebut dapat menggunakan handsanitizer terlebih dahulu.

Program kerja yang direncanakan ini akan dilaksanakan selama 4 minggu. Pada minggu pertama pelaksanaan KKN merupakan observasi atau survey desa. Survey desa ini bertujuan untuk mengetahui kondisi daerah sekitar KKN dan permasalahan atau kendala apa yang sedang dihadapi desa pada saat pandemi COVID19 seperti sekarang ini.