Mohon tunggu...
sandro arif wijaya
sandro arif wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - IT Engineering

Saya adalah sebagai IT yang bekerja di perusahaan swasta, ingin sekali mengembangkan skill sebagai content writer. Dengan hobi saya yang suka membaca , menulis dan bermain komputer. Semoga mampu sebagai modal awal untuk bergabung dalam jurnalisme kompasiana untuk masa kedepannya. Amin...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persahabatan Tak Terduga: Si Semut Merah, Cicak dan Tikus

22 Juli 2023   08:54 Diperbarui: 22 Juli 2023   08:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari di hutan yang rimbun, terdapat tiga makhluk kecil yang hidup berdampingan. Mereka adalah Si Semut Merah, Cicak, dan Tikus. Ketiganya hidup di wilayah yang berbeda, dan selama ini mereka sering bersitegang dan saling mengganggu. Namun, nasib mereka akan berubah ketika sebuah peristiwa tak terduga membawa mereka menjadi teman sejati.

Bagian 1: Si Semut Merah, Penjaga Hutan

Si Semut Merah adalah makhluk kecil bersemangat yang tinggal di antara rerumputan. Dia selalu antusias dalam menjaga hutan dan menjalankan tugasnya sebagai penjaga lingkungan. Si Semut Merah rajin berkeliling, mencari makanan, dan membantu teman-temannya yang lain. Dia memegang teguh prinsip bahwa kehidupan harmonis di hutan adalah tanggung jawab setiap makhluk.

Namun, Si Semut Merah memiliki sifat keras kepala dan sering memandang rendah pada makhluk lain yang menurutnya kurang berguna bagi hutan. Terutama Cicak dan Tikus, yang sering kali dianggapnya hanya menjadi pengganggu.

Bagian 2: Cicak, Si Pencari Petualangan

Cicak adalah makhluk yang penuh dengan semangat petualangan. Dia sangat lincah dan cerdik, selalu mencari kegembiraan dan kegembiraan dalam menjelajahi hutan. Dia adalah teman yang menyenangkan dan selalu menghibur makhluk lain dengan kisah-kisah seru dari perjalanannya.

Namun, sikap bebas dan petualangannya sering kali menyebabkan Cicak masuk ke dalam masalah. Dia tidak selalu memikirkan akibat dari tindakannya, yang menyebabkan Si Semut Merah selalu menegurnya dan menyebutnya sebagai makhluk yang tidak bertanggung jawab.

Bagian 3: Tikus, Si Penyendiri

Tikus adalah makhluk yang pemalu dan penyendiri. Dia suka bersembunyi di balik rerumputan atau di gua kecilnya. Meskipun ia tidak memiliki keberanian seperti Si Semut Merah atau kelincahan seperti Cicak, Tikus memiliki kelebihan lain. Dia sangat cerdas dan pandai membuat perangkap dan mengumpulkan makanan untuk persediaan.

Tikus merasa kesal dengan perseteruan antara Si Semut Merah dan Cicak. Dia ingin semua makhluk hidup berdampingan secara harmonis dan saling membantu. Namun, dia merasa sulit untuk berbicara atau mencoba mengatasi ketegangan yang ada.

Bagian 4: Pertemuan Tak Terduga

Suatu hari, hujan deras melanda hutan. Sungai meluap dan banjir besar menutupi seluruh hutan. Makhluk-makhluk kecil pun berjuang untuk menyelamatkan diri dari banjir. Si Semut Merah berusaha membantu teman-temannya dengan membawa mereka ke tempat yang lebih tinggi, sementara Cicak mencari tempat berlindung dari hujan.

Tetapi banjir terus meningkat, dan Si Semut Merah, Cicak, dan Tikus akhirnya terjebak di atas pohon yang tinggi. Mereka merasa putus asa, tidak tahu bagaimana cara menyelamatkan diri. Ketiganya saling berpandangan, dan pada saat itu, mereka merasa ada hubungan yang tak terduga.

Bagian 5: Bersatu Mencari Solusi

Dalam momen keputusasaan itu, ketiga makhluk kecil itu memutuskan untuk bersatu mencari solusi untuk menyelamatkan diri dari banjir. Si Semut Merah menggunakan keahliannya dalam membangun jembatan dengan bantuan tikus yang pandai mengukur jarak. Cicak membantu dengan cara menemukan jalan keluar melalui pohon-pohon tinggi.

Mereka belajar dari kelebihan masing-masing dan saling menghargai. Semakin mereka bekerja sama, semakin mereka menyadari bahwa meskipun berbeda, mereka memiliki potensi yang hebat jika saling bekerja sama.

Bagian 6: Persahabatan yang Berkembang

Setelah berhasil menyelamatkan diri dari banjir, Si Semut Merah, Cicak, dan Tikus menjadi dekat. Mereka saling mendukung dan menjadi teman sejati. Semakin mereka berinteraksi, semakin banyak hal positif yang mereka temukan satu sama lain.

Si Semut Merah belajar untuk lebih fleksibel dan melihat keindahan petualangan yang ditawarkan oleh Cicak. Cicak belajar untuk lebih bertanggung jawab dan memikirkan akibat tindakannya. Sementara Tikus merasa senang bahwa ia akhirnya memiliki teman-teman yang mendukung dan menghargainya.

Bagian 7: Bersama-sama Membangun Hutan yang Harmonis

Dari saat itu, Si Semut Merah, Cicak, dan Tikus bekerja sama untuk menjaga hutan. Mereka memahami bahwa keberagaman adalah kekayaan dan bahwa persahabatan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang harmonis.

Mereka menyusun rencana untuk melibatkan semua makhluk kecil dalam menjaga hutan. Si Semut Merah membentuk tim penjaga lingkungan, Cicak menjadi pemandu petualangan, dan Tikus bertanggung jawab atas persediaan makanan.

Bagian 8: Menginspirasi Makhluk Lain

Melalui kerja keras dan semangat persahabatan mereka, Si Semut Merah, Cicak, dan Tikus berhasil menginspirasi makhluk-makhluk lain di hutan. Semakin banyak makhluk kecil yang bergabung dan bersama-sama mereka menciptakan hutan yang harmonis dan damai.

Pesan persahabatan dan kerjasama yang mereka sampaikan menyentuh hati banyak makhluk di hutan. Mereka menjadi teladan bagi persatuan dan persahabatan yang melintasi batas-batas spesies.

Bagian 9: Akhir Bahagia

Dengan kerja sama dan persahabatan mereka, Si Semut Merah, Cicak, dan Tikus telah menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua makhluk di hutan. Mereka hidup bahagia dan damai, saling membantu satu sama lain dan menghargai keberagaman yang ada.

Dan dari saat itu, hutan itu dikenal sebagai hutan yang damai dan penuh keberagaman, di mana semua makhluk hidup bersama dalam harmoni dan persahabatan. Si Semut Merah, Cicak, dan Tikus menjadi pahlawan kecil yang mengajarkan nilai persatuan dan kerjasama bagi semua makhluk di alam semesta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun