Mohon tunggu...
Sandriy LB
Sandriy LB Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Muhamad Sandri mahasiswa ITB AHMAD DAHLAN di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyaah FEB ITB Ahmad Dahlan Jakarta Gelar Seminar Kebangsaan dan Closing Gebyar Ke 60

27 Juni 2024   21:06 Diperbarui: 27 Juni 2024   21:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Seminar Kebangsaan dan Closing Gebyar IMM Ke 60/DOK. PRI

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (PK IMM FEB ITB AD) Jakarta yang diselenggarakan di lantai 5 aula sjafrudin prawiranegara kampus ITB Ahmad Dahlan Jakarta telah sukses dalam menyelenggarakan kegiatan Gebyar sekaligus seminar kebangsaan dengan tema Kreativitas Revolusi DiEra Kompetisi 4.0: Bangunkan Semangat Muda Berkarya Menuju Generasi Emas 2045. (27/6/2024)

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh kader merah IMM FEB ITB Ahmad Dahlan Jakarat yang ikut andil partisipasi dan kontribusinya dalam kegiatan tersebut tidak hanya berupa materi tetapi tenaga, pikiran, waktunya dan sekaligus psikologisnya juga terancam dalam menyelenggrakan kegiatan tersebut. Kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk ajang untuk membangun kedekatan dan solidaritas antar sesama mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta dan juga sebagai bentuk Pelajaran pelatihan bagaiman bekerja sama dalam satu tim.

Pada kegiatan penutupan gebyar hari ini, panitia pelaksana gebyar IMM ke 60 juga mengadakan seminar kebangsaan bersamaan dengan pemebagian hadiah bagi para juara dalam setiap lomba yang diselenggarakan oleh IMM. Pembagian hadiah ini sebagai bentuk pengharagaan bagi peserta lomba yang telah berpartisipasi dalam mengikuti gebyar IMM. Selanjutnya di selangi dengan seminar kebangsaan sebagai bentuk pendistribusian pengetahuan bagi pemuda terkhusus mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta,

Dalam kegiatan tersebut hadir juga Bpk. Dr. H. Mustadin Tanggala, S.Psi., M.Si Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI sebagai narasumber dalam acara seminar dan colosing gebyar tersebut. Dalam seminar tersebut narasumber menyampaikan materi dengan tema Dinamika Pembangunan Kepemudaan Menuju Indonesia Emas 2045 dalam paparan materinya ada beberapa point penting yang menjadi penghambat dalam membangun pemuda menuju generasi emas 2045. Adpun point-point penting yang disampaikan para narasumber dalam pemparan materinya yaitu salah satunya adalah Pendidikan.

Bpk Dr. H. Mustadin Tanggala, S.Psi.,M.Si dalam seminar gebyar IMM di Kampus ITB Ahmad Dahlan Jakarta/DOK. PRI
Bpk Dr. H. Mustadin Tanggala, S.Psi.,M.Si dalam seminar gebyar IMM di Kampus ITB Ahmad Dahlan Jakarta/DOK. PRI

Rendahnya Pendidikan di negara kita telah menjadi penghambat dalam menuju generasi emas 2045. Berdasrakan data yang dipaparkan 0,97% tidak/belum pernah bersekolah, 28,45% masih bersekolah 70,58% tidak bersekolah lagi, 0,97% tidak pernah sekolah lagi, 1,52% tidak tamat SD, SD/sederajat 10,31%, SMP/sederajat 35,96%, SMA/sederajat 40,01% Perguruan Tinggi 11,25%. Data ini menunjukan bahwasanya potensi Indonesia menuju generasi emas itu bukan sesuatu yang yang mudah.  Dari sektor pendidikan adalah salah satu kunci problematic untuk mewujudkan generasi emas 2045. Jika Pendidikan kita belum merata maka akselerasi atau percepatan menuju generasi emas 2045 hanyalah khayalan semata. Melihat data diatas menunjukn bahwa system Pendidikan kita menganut komersialisasi Pendidikan artinya kampus atau perguruan tinggi hanya berfokus pada lembaga pendidikan yang hanya mementingkan uang pendaftaran dan uang gedung saja, tetapi mengabaikan kewajiban-kewajiban Pendidikan.

Narasumber melanjutkan bahwasanya Isu kepemudaan hari ini selain Pendidikan adalah perilakua. Perilaku yang bersifat destruktif (kebebasan, meroko, dll) menjadi penghambat generasi muda dalam mengaselerasi generasi emas 2045. Selain itu narasumber menyampaikan point lain dalam penghambat menuju generasi emas 2045 adalah Kesehatan pemuda yaitu mental dan disabilitas berdasarkan data yang disampaikan pemuda buta huruf 0,21%, pemuda melek huruf 99,79%. Kesehatan mental generasi perlu diperhatikan dalam mempercepat Pembangunan kepemudaan menuju generasi emas 2045.

Selanjutnya narasumber juga menyampaikan hierarki persoalan kepemudaan. Generasi muda harus mampu melakukan segmentasi problematic atau pemetaan suatu persoalan, selesaikan persoalan mana yang paling utama, maka segala bentuk persoalan akan dengan mudah diselesaikan bukan berarrti hilang tapi dengan mudah terselesaikan. Point-point penting yang disampaikan narasumber tersebut adalah suatu persoalan pemuda dalam mengaselerasi percepatan Pembangunan generasi emas 2045. Tentu ini menjadi persoalan serius dan juga harus ditangani dengan serius.

Kemudia narasumber juga mengatakan bahwa perlu suara generasi muda terkhusus aktivis yang masih memiliki idealis untuk menyampaikan kebenaran asal jangan memfitnah. Sampaikan kebenaran dan suarakan dimanapun kalian berada, karena itu sebagai bentuk pedulinya generasi terhadap Pembangunan pemuda menuju generasi emas 2045, tutupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun