Jawa Barat menyimpan memori tersendiri dalam hati dan pikiran pemuda mungil ini. Seorang pria yang tingginya tidak lebih dari tongkat Pramuka.
Provinsi bersayap Kujang itu memberinya pengalaman hidup, sebagai makhluk kos-kosan. Di satu daerah bernama Cikuda. Ci berarti air dalam bahasa Sunda. Air kuda? Maksudnya apa itu daerah dikasih nama Cikuda?
Di Cikuda itu juga ia berkesempatan untuk mandi bareng kodok dan ikan dengan mesranya.
Dan jalur Cikuda menuju Unkas (Universitas Kabupaten Sumedang) tempat ia menciduk ilmu, juga memberi pemuda yang jalannya cepat ini pengalaman horor. Di tengah rimbunan bambu dan serakan daun kering, ia bertemu makhluk aneh.
Itu baru sebagian kecil cerita. Masih bersambung gaes.
Begitu saya napak tilas ke provinsi yang terpampang kebun teh di pinggir jalan tolnya, terbersit ide yang lalu dituangkan untuk menemani Tuing. Tuang tuing tutuingan.
Harus ada parfum Tuing yang menemani pembacanya, untuk membawa pikiran mereka jalan-jalan ke Jawa Barat.
Juga harus ada minuman hangat yang standby saat pembaca melahap lembar demi lembar cerita Rino hidup di Bandung dan Jatinangor. Kopi Tuing sepertinya pas. Kopi yang memang dibuat blended Sunda Aromanis dan Robusta. Kopinya Jawa Barat. Kopi yang bikin tuing-tuing pikiran pembaca untuk membawanya ke provinsi sejuk itu.
Dan Rino kecil juga harus hadir di hadapan pembaca. Ia akan menemani pembaca Tuing saat Oksand menceritakan Rino di dalamnya. Biarkan Rino kecil itu bergelantungan. Di tas, di kunci, asal jangan di daun telinga.
Apa kamu punya cerita yang sama dengan Rino?
Tuing dulu gaes! ^,^