Kita bahas tiga pemain klasik terlebih dahulu: Tiga Roda, Gresik, Holcim. Ketiganya memiliki harga bersaing di kelas premium, selisih harga sekitar Rp 1000 – Rp 3000. Tipis saja. Untuk skala kecil tidak akan terasa, tapi untuk skala besar cukup lumayan untuk beli pulsa. Di beberapa tempat, Tiga Roda punya harga tertinggi, di tempat lain mungkin Gresik, atau Holcim kadang termahal.
Semen dengan harga bawah, selisihnya bisa mencapai sepuluh ribu rupiah. Sedangkan harga tengah, selisihnya sekitar lima ribu rupiah jika dibandingkan dengan merk klasik.
Bicara teruji, mapan, dan kualitas yang konsisten, pemain klasik seperti Tiga Roda, Gresik, dan Holcim adalah pilihan utama. Adakah rekomendasi dari ketiganya? Kalau merujuk ke parameter kuat tekan, Holcim atau Gresik boleh dipilih. Dan jika merujuk ke parameter waktu kering yang pas, Holcim adalah pilihan tepat.
Bicara murah, atau “ah, coba merk ini sekali-sekali”, merk Conch asal Cina ini mulai membanjiri pasar. Semen Bima dan Rajawali juga belakangan muncul dengan segmen murahnya.
Untuk menjajal, bolehlah sesekali. Tapi untuk menghasilkan bangunan yang awet dan tahan lama, tidak disarankan untuk “coba-coba” menggunakan semen murah. Membeli semen kelas harga bawah, kita akan puas di awal karena berhasil menekan biaya. Tapi jika beberapa minggu atau bulan, dinding rumah menjadi retak-retak, kita perlu keluar kocek lagi untuk renovasi. Sama saja. Untuk tempat tinggal kok coba-coba? Harga tidak pernah bohong. Ungkapan itu benar adanya. Dan biasanya, semen kelas premium mempunyai servis yang lebih baik. Servis sebelum penjualan dan sesudah penjualan.
Semen-semen merk baru juga belum teruji konsistensi kualitasnya. Biasanya pemain baru menawarkan harga murah dan kualitas tinggi di awal kemunculannya. Namun seiring waktu, jika segmen pasar sudah didapat, kualitas akan diturunkan perlahan untuk mendapatkan margin keuntungan lebih besar.
Sampai paragraf ini, rasanya Anda sudah menemukan pilihan semen yang tepat untuk bangunan hunian, atau semen yang tepat untuk dijual di toko Anda.
Jadi, pilih semen yang mana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H