Mohon tunggu...
sandrinaanggunanastasialuvan
sandrinaanggunanastasialuvan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sangat menyukai tentang alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keanekaragaman Hayati Indonesia: Surga Biodiversitas Dunia

6 Januari 2025   18:59 Diperbarui: 6 Januari 2025   18:59 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan iklim juga mengancam keanekaragaman hayati Indonesia, terutama bagi ekosistem pesisir dan terumbu karang. Suhu laut yang lebih tinggi dan perubahan pola cuaca mengancam kelangsungan hidup banyak spesies laut yang bergantung pada terumbu karang.

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia, berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun organisasi non-pemerintah. Pembentukan taman nasional, suaka margasatwa, dan kawasan konservasi laut menjadi salah satu langkah penting untuk melindungi spesies dan habitat mereka. Pemerintah Indonesia juga telah mengesahkan berbagai kebijakan yang mendukung pelestarian lingkungan, seperti moratorium izin pembukaan lahan hutan dan program restorasi ekosistem. Selain itu, banyak komunitas lokal yang terlibat dalam menjaga keanekaragaman hayati, baik dalam bentuk memberikan perlindungan untuk menjaga spesies langka maupun pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan aset berharga yang dimiliki negara kita dan harus dijaga bersama. Dengan melestarikan alam, kita tidak hanya melestarikan keanekaragaman hayati, tetapi juga melindungi warisan alam ini bagi generasi mendatang. Keberhasilan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia tidak hanya memberikan manfaat bagi Indonesia, tetapi juga bagi seluruh bumi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun