4. Pemfasilitasian yang lebih baik
Agar pekerjaan-pekerjaan yang semakin sedikit peminatnya dapat bertahan, terkadang mereka akan mengadaptasi sistem teknologi yang lebih modern, seperti penggunaan meeting virtual atau melaksanakan pekerjaan secara online. Biasanya pilihan ini akan lebih menarik bagi generasi muda dibanding profesi yang terlalu tradisional dalam sistem kerjanya.
Itulah beberapa contoh dari sekian banyak faktor yang mungkin memengaruhi perubahan peminatan profesi.
Sekarang, misalkan kita tanya, apakah perubahan ini sesuatu yang menguntungkan, atau merugikan? Apakah pengaruh seorang anak yang lebih tertarik menjadi Youtuber daripada polisi?
Dan untuk itu, ada dua jawabannya. Yang pertama adalah Ya, perubahan ini menguntungkan. Mengapa? Karena perkembangan ini adalah salah satu cara untuk membuka lapangan kerja untuk masyarakat, serta menambah kesempatan bagi mereka untuk mendapat pekerjaan yang paling sesuai untuk bakat dan keahlian mereka sendiri.Â
Selain itu, jika kita melihatnya per individual, bukankah bagus bahwa seorang anak sudah bisa tahu ia inging menjadi apa? Â Meskipun profesi itu adalah seorang Youtuber? Daripada mempermalukan mereka karena itu, seharusnya kita mendukungnya. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan bagi dirinya sendiri.
Namun, perubahan ini juga bisa mencondong ke arah yang lebih merugikan. Karena dengan perubahan ini, banyak pekerjaan-pekerjaan yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dapat hilang, bahkan jika pekerjaan-pekerjaan tersebut masih dibutuhkan di saat ini.
Tentunya, kita harus menghindari hal ini terjadi. Lebih baik jika kita memanfaatkan perubahan globalisasi ini ke arah yang lebih positif dan bermanfaat bagi kita semua dan seluruh profesi-profesi yang telah ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H