Mohon tunggu...
sandra wibawa
sandra wibawa Mohon Tunggu... Administrasi - Ganteng

ganteng , baik budi,asal bengkalis, alumni ipb, domisili pekanbaru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Politik Khas Indonesia yang Berbeda dengan Dunia

14 November 2019   21:16 Diperbarui: 14 November 2019   21:23 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemesraan Jokowi dan Prabowo. Sumber dari news.okezone.com

Publik politik Indonesia dibuat terkejut oleh pertemuan antara Jokowi dan Prabowo di stasiun mrt Lebak Bulus, Jakarta pada sabtu 13 Juli 2019  dan makin terkejut lagi saat Pak Prabowo  menjadi menteri pertahanan pada kabinet Jokowi-lawan politiknya pada pilpres 2019, itulah politik Indonesia yang berbeda dengan dunia. Sebagai contoh di Malaysia ; koalisi  Pakatan harapan yang memerintah sedangkan koalisi Barisan Nasional  (BN)menjadi kelompok oposisi (pembangkang dalam bahasa melayunya) dipastikan tidak ada anggota BN jadi menteri.

Di Indonesia demokrasi presidensiil , lazimnya hak perogratif presiden  menunjuk siapa yang jadi menterinya namun partai selalu warawiri atau bermanuver mendapatkan jatah menteri , partai ada yang pura pura tegar , ada yang merajuk  dan merasa "ini jatah kami ". Beda dengan demokrasi presidensiil di negara lain.tapi ngak apa2 kog itu khas kita.

Di Indonesia ideologi partai pun tidak jelas sekarang , pengelompok an ideologi /kubu tetap abu abu, beda dengan tahun 50an -partai nampak jelas ideologinya , itulah politik partAI kita.  nggak apa apa . kog!

Di pusat/jakarta  partai  boleh tidak akur tetapi di daerah bisa aja kompak. Bisa saja PDIP dan PKS kompak mengusung cagub dan cabup 

yang sama, itulah Indonesia.lain lokasi lain kepentingan partainya.

Di Indonesia partai koalisi pemerintah, biasa aja tuh partai tsb.  mengkritisi di DPR terhadap pemerintah , contohnya dulu PKS mengkritisi pemerintahan Pak SBY.

Jadi bagi yang mau berpasipatif aktif di dunia politik, jangan suka  baper nanti sakit hati dan dongkol sendiri harus bersikap  easy going  aja. Terakhir  Tak ada niat penulis menghujat siapapun - semoga politik kita lebih lezat. Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun