Mohon tunggu...
sandra umar
sandra umar Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Jujur Apa adanya

fotografer,web desainer,storyteller

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelakor yang Mengairahkan

20 Januari 2020   21:13 Diperbarui: 21 Januari 2020   02:02 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Khusus 18 tahun keatas)...

Hari telah beranjak siang,ketika mataku terus memperhatikan memandang kendaraan hilir mudik dijalan tempatku berdiri. Tiga pululuh menit berlalu namun tak jua nampak bus Primajasa yang membawa neng bahenol, Istriku dari Kuningan menuju Jakarta.Akhirnya penantianku berakhir ketika dari kejauhan nampak dengan gontai bus warna putih perlahan mendekat kearahku.

Satu persatu para penumpang turun di terminal lebak bulus ini, namun tak jua kudapati wanita bahenol yang kurindukan.  Ketika bus hendak jalan tiba-tiba turunlah wanita cantik dengan gamisnya nan melambai menjilat-jilat tanah dengan dihiasi kaca mata hitam sambilenarik koper warna pink
"duh istiku ini naik bis serasa naik jet pribadi" pikirku dalam hati.
"Hai abi" sapa istriku dgn senyum manisnya yg dihiasi oleh kawat bergerigi khas personel Army.
"Hai cintaku " jawabku sambil memeluk dan mengecup mesra bibirnya.
"Uhuy,sikat terus"
terdengar teriakan orang-orang dibelakang,yang rupanya dari tadi memperhatikan kami, mereka adalah para Opang  yang sedang mangkal menunggu penumpang turun dari Bus.
Biarin istri sendiri ini," gerutuku dalam hati.
Setelah memasukan koper kedalam bagasi, mobil kami pun meluncur menuju  kawasan Cinere tempat kami tinggal.
Di dalam mobil tak henti-hentinya istriku memeluk mesra, maklum kami baru ketemu lagi setelah sebulan ia pulang mudik ke kuningan. Sepanjang perjalanan ia terus bercerita tentang kegiatannya di kampung, ngalor ngidul dia ceritain. Maklum dia kalau cerita pasti mendetail panjang kali lebar. Tidak terasa mobil pun sudah sampai di depan rumah, mungkin karena keasikan ngobrol.
Setelah memasukan mobil  ke garasi, langsung saja  kami berdua bergegas menuju kamar. Di dalam kamar Kami saling pelukan sambil berguling2an di atas kasur untuk melepaskan rindu yang telah menggunung.
Tapi tiba-istriku melepaskan pelukannya.
"Abi ,inget Rima temenku waktu Kerja dulu gak?, Suaminya dia direbut Pelakor lho !" kata istriku dengan semangat
"Ah yang bener, padahal Suaminya alim banget"
kataku menimpali
"Beneran Abi,dia baru Curhat kemarin"
lanjut Istriku.
"Oh Terus-terus"
kataku dengan semangat menimpali
"Bagus nih,kalau dijadiin cerita,"
pikirku dalam hati,sambil segera mengambil laptop .
Akhirnya istriku memulai cerita seperti biasa secara mendetail panjang kali lebar,sampai tidak terasa 2 jam berlalu dan kami lupa untuk melepas rindu.

Sampai akhirnya jadilah tulisan ini...

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun