Mohon tunggu...
Sandra Nurdiansyah
Sandra Nurdiansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Admin http://penjajakata.com - Publisis @PenerbitMizan - #BloggerBdg - IG: @sandradewa_ - Line ID: sandranurdiansyah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Upacara Adat Satu Suro Kampung Adat Cirendeu

26 Oktober 2014   07:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:42 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung adat Cirendeu adalah salah satu kampung yang masih memelihara adat dan tradisi leluhur sunda, terutama dalam mengamalkan nilai dari ajaran-ajaran sunda wiwitan. Salah satu kekayaan budaya kampung adat di tatar Pasundan ini terletak di desa Cirendeu, Cimahi, Jawa barat.

Pagi hari (25 /10) para masyarakat kampung adat Cirendeu menyelenggarakan upacara nutup taun 1947 (Tutup tahun) dan ngemban taun 1 sura 1948 (Menyambut tahun baru) saka dalam penanggalan Sunda. Selain hari libur nasional tahun baru Islam 1436 H, hari Sabtu juga menjadi hari paling baik dalam penanggalan di kalender sunda.

[caption id="attachment_369248" align="aligncenter" width="300" caption="Pintu Masuk Kampung Adat Cirendeu"]

[/caption]

Bagi masyarakat adat kampung Cirendeu, kegiatan ini menjadi sebuah kegiatan wajib di setiap tahun. Apalagi bagi mereka upacara adat satu suro ini adalah hari raya dalam kepercayaan yang mereka anut. Dalam prosesnya, setiap rangkaian upacara memiliki persamaan yang cukup signifikan dengan beberapa aktifitas yang dilakukan umat muslim pada saat hari raya pula.

[caption id="attachment_369249" align="aligncenter" width="300" caption="Setiap Wanita Membawa Bunga Dari Kediaman Masing-Masing"]

[/caption]

Penyelenggaraan upacara mayoritas ditangani oleh kaum pria, sedangkan kaum wanita mempersiapkan sesaji yang akan disajikan untuk masyarakat kampung adat Cirendeu beserta tamu dari luar kampung adat. Selain itu, pria dan wanita berada ditempat terpisah. Para wanita berada di bale sarasehan beserta para sesepuh adat, sedangkan para pria berada di panggung utama.

[caption id="attachment_369250" align="aligncenter" width="300" caption="Bale Sarasehan , Tempat Para Wanita & Sesepuh"]

[/caption]

[caption id="attachment_369251" align="aligncenter" width="300" caption="Panggung Utama, Tempat Para Pria"]

14142564731845183750
14142564731845183750
[/caption]

Berbagai macam sesajen turut disediakan dalam proses upacara, terutama berupa hasil bumi dari Cirendeu. Sebuah tanda syukur terhadap bumi yang mereka anggap sebagai tuhan disajikan dalam bentuk sesajen, lantas setelah prosesi upacara selesai sesajen tadi menjadi sesaji yang disajikan dan dinikmati oleh masyarakat bukan sekedar pajangan semata. Setiap keluarga juga membawa bunga saat datang ke tempat upacara, bunga-bunga yang dibawa ini nantinya dijadikan salah satu kebutuhan untuk nyekar ke makam leluhur setelah proses upacara selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun