Mohon tunggu...
Sandra Nurdiansyah
Sandra Nurdiansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Admin http://penjajakata.com - Publisis @PenerbitMizan - #BloggerBdg - IG: @sandradewa_ - Line ID: sandranurdiansyah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tirulah Sumpah di Film Mahabharata, Presiden Jokowi

21 Oktober 2014   22:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:13 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berhubung saya adalah salah satu slankers, jadi tidak ada salahnya mengucapkan selamat disertai salam tiga jari kepada bapak Ir. H. Joko Widodo, atas peresmiannya sebagai presiden Indonesia ke 7  periode 2014-2018. Saya mendapatkan analisa ringan, setelah menyaksikan tayangan di hampir semua stasiun televisi yang mencoba mengalahkan rating pernikahan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang telah tayang secara live sebelumnya. :D

Duo JJ (Jokowi dan Jusuf Kalla) kemarin telah bersumpah dibawah naungan Al'Quran, untuk berbakti pada bangsa dan negara Indonesia.  Patut diingat hal ini menjadi tanggung jawab bagi masyarakat pula, khususnya untuk mengingatkan sang pemimpin jikalau suatu saat mereka lupa akan sumpahnya.

Saya mencoba mengaitkan perihal sumpah tersebut dengan salah satu "sinetron" buatan India yang tengah booming di Indonesia, Mahabharata. Beberapa kali saya sempat menyaksikannya, lalu mencoba mengambil beberapa hal positif yang disampaikan dalam film tersebut terkait dengan sumpah.

Dalam film mahabharata, hampir semua tokoh pernah mengucapkan sumpah. Tidak ada satu pun tokoh yang mau  melanggar sumpah yang telah diutarakan, walaupun sumpah tersebut dapat berdampak buruk bagi kehidupannya. Namun inilah konsekuensi yang harus diterima ketika manusia menyatakan sumpah.

Sumpah memang suatu perkataan yang riskan untuk dikatakan, dalam film mahabharata memberikan sebuah pemahaman bahwa sumpah bukan hanya perkataan semata melainkan sebuah perbuatan yang wajib untuk dilaksanakan dan harus dibuktikan.

Hal ini perlu dicontoh pula oleh bapak Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, beserta kolega yang akan membina serta membangun bangsa dan negara Indonesia selama 5 tahun ke depan. Agar sumpah bukan hanya sekedar terkulum semata di mulut, melainkan menjadi kurikulum yang diberdayakan lebih lanjut.

Sekedar memberikan ide, mungkin film mahabharata dapat dijadikan tontonan yang berisi tuntunan yang baik. Akan tetapi masyarakat harus cerdas pula dalam menikmati film tersebut, jangan hanya terpesona oleh kecantikan dan ketampanan para aktor dan aktrisnya saja.

Banyak makna tersirat yang terdapat dalam film mahabharata, salah satunya terkait sumpah. Ingatlah selalu pepatah "Berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak", berpikirlah dengan sistem analisis yang baik dan bertindaklah dengan progam intelektualis yang benar.

Sekian saja artikel yang katanya berupa tulisan filsafat ini berkumandang, saya bersumpah Anda akan mendapatkan manfaat jika membacanya dengan lengkap. Jikalau tidak, berarti saya harus mengkaji lebih lanjut pemahaman Anda. :D

Salam hangat,
Sandra Nurdiansyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun