[caption id="attachment_369252" align="aligncenter" width="300" caption="Salah Satu Sesajen"]
Di awal upacara para sesepuh adat memberikan wejangan, lalu mengajak masyarakat untuk berdoa serta memanjatkan pujian-pujian kepada bumi tempat hidup dan pemberi kehidupan. Diiringi dengan lagu-lagu kawih sunda, prosesi doa yang dilakukan para sesepuh beserta masyarakat kampung adat Cirendeu berlangsung dengan begitu khidmat.
Setelah doa selesai dipanjatkan, upacara pun dilanjutkan pada  proses sungkeman antar masyarakat serta sesepuh kampung adat Cirendeu. Saya pribadi beserta tamu lain selaku warga luar kampung adat turut dilibatkan dalam tahap akhir upacara ini, beberapa pihak masyarakat adat terbuka dengan menyalami setiap tamu serta menawarkan bentuk keramahtamahan dengan menawarkan sajian masakan yang telah dipersiapkan.
[caption id="attachment_369253" align="aligncenter" width="300" caption="Para wanita Sungkem Kepada Sesepuh"]
[caption id="attachment_369254" align="aligncenter" width="300" caption="Pria Yang Muda Sungkem Kepada Pria Yang Lebih Tua"]
Panganan-panganan olahan dari singkong menjadi sajian utama. Olahan singkong merupakan produk unggulan dari kampung adat Cirendeu, karena ada pantangan bagi para penganutnya untuk memakan nasi. Upacara ini merupakan sebuah acara pembukaan saja, beberapa minggu kemudian akan dilaksanakan kegiatan hiburan seni sunda sebagai puncak dari rangkaian acara kampung adat Cirendeu tepatnya pada tanggal 15 - 16 November 2014 mendatang. Warga kampung adat setempat pun akan menerima dengan hangat masyarakat luar yang ingin ikut menikmati puncak acara dari kampung adat Cirendeu.
Sandra Nurdiansyah - Ekspeditor Sobat Budaya Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H