Mohon tunggu...
Sandra NindianiSuci
Sandra NindianiSuci Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sandra Nindiani

Mathematics Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Pendidikan Matematika Uhamka Membangkitkan Kembali Semangat Belajar

4 Maret 2022   17:49 Diperbarui: 4 Maret 2022   17:54 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Pada tanggal 29 Januari 2022 mahasiswa pendidikan matematika UHAMKA berangkat dari Jakarta menuju Leuwiliang untuk kegiatan KKN yang terintegrasi PLP 2. Kegiatan PLP 2 sendiri merupakan kepanjangan dari Pengenalan Lingkungan Persekolahan 2 (PLP 2), dimana PLP 2 merupakan mata kuliah wajib di semester 7 yang kegiatannya berupa praktek mengajar di sekolah. Kegitan PLP 2 ini dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 6 orang mahasiswa diantaranya: Rizki Yahrulaji Musafaah, Sandra Nindiani Suci, Zahara Suciani Putri, Luffy Ardiansyah, Melinda Pebrianti, Tasha Putri A. Kegiatan PLP 2 kami berlokasi di SMK Matardika Kp. Cisarua Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang Bogor. Sebelum melakukan kegiatan PLP 2 ini kami melakukan observasi terlebih dahulu kesekolah terkait, dan mendapatkan kabar bahwa disekolah ini memiliki keterbatasan akan tenaga pendidik salah satunya guru matematika.

            Sesudahnya kami sampai disana dan melakukan wawancara singkat keadaan sekolah selama pembelajaran matematika tanpa adanya guru matematika, Bapak Suryadi, S.E. Selaku Kepala Sekolah di SMK Matardika menjawab bahwa ada guru yang diminta untuk mengajar matematika namun bukan dari bidangnya untuk mengisi kekosongan tersebut. Keadaan pertama kami saat mengajar matematika di SMK Matardika dengan mengulang kembali pembelajaran yang sebelumnya, namun saat ditanya terkait materi tersebut mereka menjawab tidak tahu, karena hanya diminta menulis saja dan ada beberapa yang dijelaskan tidak secara detail. Selain itu mereka juga kurang tertarik dengan matematika, tentunya kami sebagai mahasiswa pendidikan matematika miris melihat keadaan ini dan berusaha semampu kami untuk membuat mereka paham dan mengerti akan pelajaran matematika dan membuatnya semangat kembali untuk belajar matematika.

            Sebelum melakukan tindakan di kelas tentunya kami berdiskusi terlebih dahulu dengan bantuan Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Ibu Meyta Dwi Kurniasih, M.Pd. dan mendapat keputusan bahwa kami akan mengajar dengan sistem Team Teaching, dimana sistem ini merupakan pengajaran bersama atau tim dengan pembagian yang telah disepakati bersama. Upaya ini dilakukan agar interaksi dalam kelas menjadi lebih aktif dan siswa mendapatkan perhatian yang lebih selama pembelajaran berlangsung. Terbukti saat kegiatan pembelajaran yang kami lakukan saat kelas pelajaran matematika menjadi lebih aktif dan siswa mulai mengunjukan kemampuannya dan cepat tanggap dalam menyerap pembelajaran yang kami berikan. Beberapa siswa pun bergantian untuk menjawab pertanyaan dan tugas yang kami berikan dan memberanikan diri menuliskan jawabannya didepan serta yang lainnya dapat menjelaskan apa yang telah mereka kerjakan.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
            Namun keadaan sekolah yang baru beberapa tahun berdiri ini masih keterbatasan akan sarana dan prasarana, sehingga kami hanya bisa menggunakan papan tulis saat pembelajaran berlangsung. Pembelajaran yang dilakukan kebanyakan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning yang selalu menghubungkan konsep matematika dengan kejadian atau kehidupan sehari hari agar mudah dipahami siswa, karena selama ini mereka kurang tertarik dalam matematika karena hanya mengetahui bahwa matematika adalah pembelajaran yang abstak. Tentunya metode ini dicerna dengan baik oleh siswa selama pembelajaran dan dengan cepat memahami materi yang disampaikan karena terhubung dengan kehidupan sehari hari. Dengan hal tersebut, kami berinisiatif untuk memberikan alat peraga sederhana yaitu "Kenik Aljabar" sebagai media pendukung guru dalam menyampaikan materi dan siswa dalam memahami materi. Karena sejauh ini pun, mayoritas siwa SMK Matardika kurang paham dalam pelajaran aljabar.

dokpri
dokpri
            Selama pembelajaran semangat dan antusias siswa menjadi meningkat dan beberapa diantaranya menyukai pembelajaran matematika. Mendengar hal tersebut tentunya sudah membuat kami senang. Kami berharap kedepannya siswa di SMK Matardika tidak luntur semangatnya dalam belajar terutama dalam pelajaran matematika. Kami juga mendapat kabar bahwa pihak sekolah sudah mendapatkan guru mata pelajaran matematika dan akan mengajar setelah kami selesai kegiatan PLP 2 ini. Kami berharap sepenuhnya kepada guru matematika yang baru untuk tetap menjaga semangat siswa ini dalam belajar matematika, dan untuk SMK Matardika dapat berkembang pesat baik dari sarana prasana, tenaga pendidik, serta menjadi sekolah yang mampu melulukan generasi yang cerdas, dan mampu bersaing di era industri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun