Mohon tunggu...
sandra frans
sandra frans Mohon Tunggu... -

Seseorang yang suka dan masih belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

perbincangan 3 makhluk

21 Juni 2011   17:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:18 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua semut pekerja sedang bercakap di sarang mereka
Semut1 : "Bagaimana hari ini? Kamu tampak lelah?"
Semut2 : "Err iya, lelah tapi puas"
Semut 1: " Dapat banyak makanan ya?"
Semut2: "Lumayan, sebelas kali bolak balik. Sebenarnya sudah biasa bolak balik sebanyak itu. hanya saja kali ini lebih jauh perjalanannya"
Semut1: "pantasan saja mukamu kelelahan seperti itu, Ya sudah sekarang, beristirahatlah, lumbung kita masih belum penuh, besok kita akan bekerja keras lagi".
Semut 2 mengangguk, tak lama mata menutup sayu dan pulas.

Dua orang manusia bercakap melalu telepon selular
Manusia1 : "Ehh gimana, tugasmu yang itu udah selesai? Ga kerasa ya, deadline nya udah dekat banget"
Manuisa2 : "Belum nih, nyari bahan aja baru dapat dikit, gimana mau ngerjain. Masih malas aku. nanti nanti aja deh kalo udah mepet. Btw, kamu udah ta?"
Manusia1 : "ahh syukur deh ada temennya. hehehe. tenang aku jga belum."
Manusia2 : "Iya nanti aja, ni aku lagi nonton film yang kemaren kubeli, lucu banget"
Manusia1 : "Mau dong pinjam"
Manusia2 : "Sipp, udah ya lagi seru nih" Tut tut tut

Dua malaikat sedang berbincang di taman sorga
Malaikat1 : "Gimana perjalananmu hari ini? "
Malaikat 2 : " Seperti biasa, mengelilingi bumi, sampai ke negara yang rawan bencana alam, melihat lihat manusia disana, dan mengamati perilaku seseorang. Sepertinya dia adalah pelajar."
Malaikat 1 : "Lalu apa yang kau analisa?"

Malaikat 2 : "Ahh, semoga tidak banyak orang seperti dia. Dia mengawali harinya dengan terburu, karena bangun telat akibat menonton film sampai larut. Yang dilakukannya adalah, langsung menyambar handuk, mandi dan bersiap ke tempat menuntut ilmu. Lalu karena tergesa, dia melupakan dompetnya dan mulai keluhan pertama. Dan berlanjut dengan keluhan keluhan lain. Cuaca yang panas lah, tugas dari pengajar, perutnya yang keroncongan. Tak hanya itu, seharian mulutnya aktif memproduksi kata kata mengejek, bergosip sedangkan tangan dan kakinya kurang bergerak untuk bekerja. Tugasnya banyak tapi tak segera diselesaikan."

Malaikat 1 : menggelengkan kepala, tak menemukan kata yang tepat untuk berkomentar
Malaikat2 : "Padahal mereka manusia, diciptakan dengan begitu sempurna. Diberi akal budi. Jika kurang hikmat, mereka tinggal minta, diberi kecerdasan dan  kesempatan untuk menjadi makhluk tertinggi yang paling disayang oleh Bos. Tapi kenapa mereka tidak menyadari itu?"
Malaikat 1 : "sudahkah kau laporkan temuanmu kepada Bos?"

Malaikat 2 : "Sudah. Si Bos hanya mengatakan , 'Mereka sudah kuberi anugerah Hidup. Hidup mereka adalah Kesempatan, Pilihan dan Ujian. Biarkan mereka hidup dengan keputusan mereka, toh, mereka sudah tahu, setiap pilihan akan membuahkan hasil sendiri. Karena sesuatu yang baik dan benar akan menghasilkan kebaikan dan kebenaran pula, demikian sebaliknya. Semua mereka sudah Ku berikan talenta, dan suatu saat nanti, AKU akan menagih buahnya."

Malaikat 1 : " Jadi haruskah manusia kita peringatkan?
Malaikat 2: "Mereka sudah tahu hanya tidak mau"
Berdua mereka terdiam. Malam di Surga yang indah, untuk sesaat ikut merasakan senyap diantara mereka.

PS: kadang sebagai manusia saya malu. Malu kepada pencipta dan kepada makhluk lain.

Maret 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun