Saat ini saya ingin kamu menatap mata mereka dan minta maaf. Meskipun sebenarnya tidak perlu kamu lakukan karena tindakanmu tidak termaafkan, sejuta kata maafpun tidak cukup. Tapi saya ingin kamu lihat mereka, agar tatapan mata mereka menghujam hatimu jauh lebih dalam dari pisau manapun, agar air mata mereka kamu rasakan bagai air garam di atas lukamu, diam dan kakunya mereka memberitahu kamu bahwa kamu sudah mematikan sebagian dari diri dan hati mereka, dan tertunduknya kepala mereka bisa membuat tunduk dan sujudmu semakin dalam, mohon ampun kepada Sang Pencipta.Â
Semoga Tuhan mengampuni kamu dan saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H