Hai, sayang. Seandainya kamu bisa memahami surat mama ini atau minimal mengetahui apa yang ada dalam hati mama, mama ingin kamu mendengarkannya baik-baik. Mama menyesal sekali kita tidak sempat bertemu. Kamu terlalu cepat pergi, bahkan sebelum mama sempat menyadari kehadiranmu. Mama terkapar lemas di kamar mandi setengah sadar, setelah sakit perut yang hebat. Saat mama diantar ke rumah sakit, dokter bahkan tidak yakin dengan masalahnya karena begitu banyaknya darah di dalam perut mama, beliau bilang mama harus dioperasi untuk memastikan. Setelah selesai operasi barulah dokter menjelaskan bahwa ada kamu. Kamu sudah ada, tapi kamu tidak tumbuh di tempat yang seharusnya, sehingga akhirnya kamu tidak bisa bertahan.Â
Kamu harus tahu nak, sakit perut yang mama alami waktu itu sangat sulit digambarkan, mama berusaha sekuat tenaga agar tidak pingsan di kamar mandi, menekuk badan berjalan keluar dari kamar mandi, meminta tolong tantemu untuk diantar ke rumah sakit. Waktu itu kita bahkan tidak ada di Indonesia nak, kita ada di negara dengan sangat sedikit orang yang bisa bahasa inggris. Pelayanan medis sangat lambat disana tapi mama berusaha bertahan. Mama sudah sangat curiga bahwa kamulah penyebabnya. Sampai akhirnya dokter memastikan memang benar kecurigaan mama. Mama harus kehilangan sebelah saluran telur mama karena kamu nak.Â
Hahaha, semua kesakitan yang mama alami rasanya terbayar lunas dengan kebanggaan mama terhadapmu nak. Kamu luar biasa sekali. Kamu adalah seorang traveller, sama seperti mama, dan kamu adalah seorang yang anti mainstream. Kamu tumbuh di tempat orang-orang lain tidak mau tumbuh dan kamu berusaha sampai titik darah penghabisan. Dan itu bagus sekali nak. Anak mama memang harus menonjol seperti itu, menjadi berbeda dari orang-orang lain. Bahkan saat masih dalam kandungan saja kamu sudah berhasil membuat mama setengah mati, membuat tantemu dan teman-teman mama kebingungan, ayahmu, kakek dan nenekmu semua panik jauh di Indonesia sana. Coba bayangkan apa yang bisa kamu lakukan seandainya kamu benar-benar dilahirkan, kamu bisa mengguncang dunia nak!
Kita memang tidak sempat bertemu di kehidupan yang sekarang tetapi mama merasa sudah sangat mengenalmu dan mama sayang sekali denganmu. Terima kasih sudah mau hadir dan memberi bunga-bunga dalam kehidupan mama. Tetaplah menjadi anak yang istimewa ya. Doakan mama dan ayah dari surga sana. Semoga kita bisa bertemu di kehidupan lain. Kalau kamu punya kesempatan untuk memilih, pilihlah mama untuk menjadi ibumu ya. Mama ingin sekali kita bisa bertemu. Mama mau lihat kamu main, ajak kamu jalan-jalan, ajarin kamu ini itu. Oke? Peluk cium dari ayah dan mama! Mama sayang kamu, anakku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H