Mohon tunggu...
Sandra Suryadana
Sandra Suryadana Mohon Tunggu... Dokter - 30 tahun lebih menjadi perempuan Indonesia

Memimpikan Indonesia yang aman bagi perempuan dan anak-anak. More of me: https://sandrasuryadana.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mari Katakan Cinta!

23 Mei 2017   11:20 Diperbarui: 23 Mei 2017   12:15 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya teringat dengan pengalaman saya saat masih menjadi koas dan sedang jaga di bangsal kanker anak. Saya menjumpai seorang anak yang selama 3 tahun terakhir menjadi langganan di bangsal tersebut, dia rutin kemoterapi untuk kanker kelenjar getah bening yang diidapnya. Suatu kali saya berkesempatan mendampingi persiapan kemoterapinya, lalu saya berbincang singkat dengan dia. Dari ceritanya, saya mengetahui bahwa ayahnya sudah meninggalkan keluarganya sejak mengetahui bahwa dia menderita kanker. Terlalu sulit untuk mengetahui apa yang menjadi pertimbangan Sang Ayah meninggalkan anaknya yang sedang sakit, mungkin ada hal-hal yang tidak ingin dihadapi oleh Sang Ayah, dia tidak menerima dengan ikhlas penyakit anaknya. Tetapi apapun itu, keputusan Ayah tersebut memberikan luka yang mendalam bagi anak ini, saya bisa melihatnya dari pancaran wajahnya saat menceritakan hal ini. Tentunya kita tidak ingin hal seperti ini terjadi pada kita atau siapapun yang kita kenal. 

Maka mari kita memperbaiki diri, menjadi lebih baik dalam menerima kesedihan dan menyatakan cinta. Ada quote yang menarik yang pernah saya baca di media sosial, bunyinya seperti ini:

Miss somebody ? Call..
Wanna meet ? Invite..
Wanna be understood ? Explain..
Have questions ? Ask..
Don't like it ? Say it..
Like it ? State it..
Want something ? Ask for it..

Bila kamu rindu dengan seseorang, hubungilah dia. Bila ingin bertemu, undanglah. Bila kamu menyukai sesuatu, katakanlah. Hidup terlalu singkat untuk memendam semuanya dan berharap segala sesuatu terjadi seperti yang kita harapkan. Kenyataannya tidak semua harapan kita bisa terkabul, tidak semua cita-cita kita tercapai, orang-orang yang kita sayangi tidak hidup selamanya. Jadi maksimalkanlah waktu yang kita miliki, jangan membuang waktu dengan orang-orang yang tidak menghargai kita, berbuatlah yang terbaik bagi orang-orang di sekitar kita sampai kita yakin bahwa pada saatnya nanti ketika mereka sudah tiada, tidak akan ada penyesalan dalam diri kita bahwa kita belum memberikan yang selayaknya mereka dapatkan dari kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun