Mohon tunggu...
sandra
sandra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sedikit Bercerita Tentang Patron dan Klien

30 April 2016   21:50 Diperbarui: 30 April 2016   21:56 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baca ini seperti kau membaca novel atau surat cinta yang membuat mu bersemangat dan bisa lebih asik

kembali lagi menulis mengenai pertemuan terakhir di mata kulia antropologi disini nda begitu banyak waktu yang saya dapat dalam kelas karna banyak hal yang menjadi penghalang. jadi serasa seperti penulis gitu yang selalu nulis hasil dari materi pertemuan jadi sekali-kali yah bisalah di bilang kalau saya ini penulis.

kali ini bukan tentang hasil persentase dari kelompok lain atau apalah itu ini itu tentang pembahasan mengenai Ikatan Patron dan Klien dalam Bdang Sosial Politik yang pematerinya adalah dosen saya sendri yang itu Bapak Irfan Palippui yoi.. dosen kece itu.hehe basa-basinya sudah yah kita langsung keinti materi saja. biar kalian nda bosan dan tidak merasa saya ini terlalu berbelit-belit.

welcome to materi

bicara mengenai antropologi pasti kita akan membahas satu materi yang tidak lain adalah Ikatan Pratron dan Klien dalan Bidang Sosial Politik, dimana patron dan klien juga menyakut dalam kehidupan kita sehari-hari jadi kalian akan merasa sangat menyesal jika tidak membaca meteri ini,

patron dan klien, ada yang tau atau bahkan sudah dengar tentang ini??oh sebagian mungkin sudah tau atau sudah pernah dengar tentang ini tapi biar labih jelas dan lebih baiknya biar saya sedikit kasih pengertian mengenai patron dan klien.

patron dan klien umumnya terkait dengan pola hubungan antara seseorang dengan orang lainnya.di terjemahkan secara bebas hubungan antara bos dengan anak buahnya, atau biar lebih paham yaitu ada majikan dan ada pembantu. sampai sini bisa dimengerti

lanjut

hubungan patron -klien cenderung bakal menyuburkan suasana akan adanya standing position(posisi) antara yang disebut sebagai patron dan mereka yang disebut sebagai klien. ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang memegang posisi sebagai patron. mungkin karna faktor kekuasana,kekayaan,kekuatan atau mungkin karna faktor kewibawaan,keteladanan,kehebatan ketokohan dan lain sebagainya.

cotoh kecilnya seperti dalam dunia perkuliahan. pasti disetiap universitas mempunyai yang namanya senoir dan junior dimana kita dapat mengatakan bahwa senior itu adalah patron dan junior itu sebagai klien, dimana kalau senior mengatakan A pasti junior megatakan A jadi secara tidak kita sadari sekarang ini termaksud saya yang saat ini menjabat sebagai klien (junior) pasti patu dan menurut dengan patron (senior) bisa di bilanglah senior itu ketua geng, yah lihat saja betapa diseganinya dia sebagai senior, hehe

tapi dia tidak bisa dikatakan patron apa bila dia tidak mempunyai pengikut atau bahasa gaulnya followers, coba kalian fikir bagaimana bisa dia dikatakan senior kalau dia tidak punya junior atau bagai mana bisa dia dikatakan bos kalau dia tidak punya anak buah. etss ingat jangan pernah hubung-hubungkan patron kedalam sosial media. meskipun followers mu banyak tapi itu belum bisa di katakan kamu itu patron. okey

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun