Setelah aku tersadar aku sudah berada di Rumah Sakit, dengan berat ku mencoba membuka kedua mataku.
“kamu sudah sadar, apa kamu baik-baik saja?”
Kulihat seorang pria duduk disampingku dan dari wajahnya ia terlihat sangat khawatir, siapa dia? Apa dia orang yang telah menabrakku tadi? Akh, kepalaku masih pusing dan aku kembali menutup mataku tanpa mempedulikan siapa pria disampingku ini.
“suster tolong panggilkan dokter, sepertinya pasien ini sudah sadar”
Kututup mataku rapat-rapat dan hanya mendengar pembicaraan mereka, dokter itupun datang dan memeriksaku.
“gimana keadaannya dok? Dia baik-baik saja kan?
“ia pak, untunglah hanya lecet sedikit dibagian kaki dan tangan, besok sudah boleh pulang koq”
“ia dok terima kasih”
Kring-kring, kudengar Handphone pria itu berbunyi dan merekam sedikit pembicaraannya
“hallo Bu, ia sejam lagu aku akan berangkat, aku mengalami kecelakaan kecil tadi, ia bu aku baik-baik saja, hanya saja orang yang kutabrak ini mengalami luka-luka kecil dan harus dilarikan di rumah sakit, baiklah bu, bye”
Oh, ternyata benar dugaanku pria inilah yang sudah menabrakku tadi, aaaargh dasar, panas sekali rasanya dadaku, ingin sekali kutarik tangannya ke jalan lalu ku kemudikan mobilnya lalu menabrak dia lagi seperti yang dia lakukan padaku, hanya saja kepalaku masih sangat pusing dan matakku juga sulit untuk dibuka.