Mohon tunggu...
sandiyantoro
sandiyantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN BACK TO VILLAGE 3

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan Masyarakat Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi dengan Produk Getalas (Nugget Talas)

10 September 2021   09:45 Diperbarui: 10 September 2021   09:50 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di provisnsi Jawa Timur, Indonesia. Luas wilayah Kabupaten Jember adalah 3.293 KM2. Kabupaten Jember memiliki 31 Kecamatan dan 248 desa atau kelurahan dimana juga salah satunya adalah kecamatan Patrang yang juga terdampak dengan adanya wabah pandemic khususnya di Kelurahan Jumerto. Kelurahan Jumerto sendiri terletak di daerah sebelah utara kabupaten jember dengan jumlah penduduk sekitar . Jumlah penduduk kelurahan Jumerto adalah 2.890.

Kelurahan Jumerto memiliki lahan yang luas dimana hal tersebut dapat dimanfaatkan masyrakat dalam pertanian namun juga jika memiliki inovasi lain dan dikelola dengan baik dapat menambah potensi lahan yang ada. Sebagian masayarakat memang berprofesi sebagi petanai namu juga sebagai pedagang, pelaku UMKM dalam skala kecil. Kelurahan Jumerto sendiri memiliki potensi untuk dikembangkan, letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota dan wilayah yang masih hijau asri dapat dijadikan penghilah jenuh dan kebisingan dari kota. Kelurahan Jumerto juga dikenal dengan sebutan Palagan Jumerto, hal ini karena terdapat monument bersejarah yang terletak di dekat kantor keluraha Jumerto. Hal ini sangat bagu selain lahan yang luas dan hiaju, terdapat sejarah dan juga kondisi masyrkat keseharian maupun budaya kesaharia masyrkat memiliki potensi masing- masing untuk dikembangkan, dan dikelola secara optimal.

Potensi yang dimiliki kelurahan Jumerto memang beragam namun dalam kondis terjadi pandemic Covid-19 masyrkat secara perlahan mulai terdampak . UMKM skala kecil mengalami perolehan pendapatan penurunan yang signifikan. Dimana para pelaku UMKM ini mengalami kendala dan permasalahan yang meperihatinkan.. Salah satunya UMKM pelaku usaha jajanan yang melingkup (Seperti sosis, tahu gejrot atau tahu penyet, es buah, gorengan, sempol dll) yang mereka jual mengalami hambatan sebelum adanya covid-19 penjualan mereka baik-baik saja namun  setelah wabah menerjang mereka mengalami penuruna terlebih lagi banyak instansi sekolahan di liburkan dan tidak diperbolehkan masuh siswanya terlebih dahulu sehingga memepengaruhi penjualan mereka.

Pemasaran yang dilakukan penjual  walaupun sudah memasrkan produk mereka secara online seperti melalu whatsapp namun kondisinya berbeda sebelu adanya pandemic covid-19 pendapatan mereka menurun hingga 50%.Selain itun produk yang mereka jual tidak berkembang sehingga masih bergantung pada sasaran konsumen kebanyakan anak-anak sehingga sehinnga belum maksimal dari inovasi produk supaya bangkit dan cara pemasra produk yang belum meluas dan labelling produk serta tata cara kemasan produk.

Dengan adnaya produk baru dan kemasan yang menarik yang dibuat pelaku UMKM jajanan ini mungkin bisa menarik konsumen baru dari beberapa lini bukan hany terfokus satu sasaran sehinggan dapat meningkatkan perekonomian masyrakat.

Dengan adanya program KKN Back To Village yang akan berlangsung selama 30 hari dari tanggal 11 Agustus 2021 sampai 10 September 2021 maka diciptkana sebuah pedampingan kepada masyrakat untuk meningkatkan kembali perekonomian dengan cara membuat inovasi produk agar menarik konsumen baru dan peluang bisnis baru melalu produk GETALAS (Nugget Talas) serta pengetahuan atau edukasi menyangkut denagn usaha s untuk membantu kebutuhan para masyarakat maupun ibu rumah tangga dan dapat dijadikan peluah usaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun