Mohon tunggu...
sandiwira rahmati
sandiwira rahmati Mohon Tunggu... -

mau belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendua

10 Oktober 2013   07:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:44 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

cinta...

bagaimana aku kini merumuskannya

tatapan itu, untukku dan untuknya

tak kuasa hati ini melihatmu bahagia berdua

dan aku bersembunyi menatapmu di kejauhan dengan rasa membara

mengapa tak kau lepas saja!...tatapan itu bukan hanya untukku, tapi juga untuknya!

dan rengkuhan jari jemarimu yang kuat...masih selalu teringat

cinta...

bagaimana aku kini merumuskannya

mengapa engkaubisa membelahdua

ingin rasanya kembali menjadi pemilik tunggal, seperti dulu waktu kita hanya berdua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun