Seperti yang kita ketahui bahwa partai politik adalah sebuah wadah atau organisasi yang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam negara demokrasi. Â Oleh karena itu, partai politik ikut andil dalam proses pembuatan kebijakan maupun dalam proses perekrutan anggota partai dalam caleg sebagai wakil rakyat atau sebagai tempat penyampaian aspirasi. Â Jika kita berkaca dari masa lalu, bahwa partai politik pertama kali lahir di negara -- negara eropa barat.Â
Menurut seorang pakar politik  (Bambang Sunggono 1992 : 7) dengan gagasannya ia berpendapat bahwa rakyat merupakan faktor yang perluh diperhitungkan dalam proses politik , maka partai telah muncul dan berkembang secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat dan pemerintah.Â
Sedangkan menurut Ramlan Surbakti (1992 : 116), menyatakan bahwa partai politik merupakan sekelompok orang yang terorganisir secara rapi yang disatukan oleh persamaan ideologi yang bertujuan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan umum guna untuk melaksanakan alternatif kebijakan yang telah mereka susun".
Sebagai wujud dari ide kedaulatan rakyat dalam sistem demokrasi haruslah dijamin bahwa rakyat memiliki pengaruh yang sangat penting dan terlibat penuh dalam melaksanakan dan melakukan pengawasan serta menilai pelaksanaan fungsi--fungsi kekuasaan. Untuk menjembatani hubungan antara pemerintah dan rakyat.Â
Seperti yang kita ketahui bahwa sistem demokrasi tidak dapat berjalan tanpa adanya partai politik. Â Tugas partai politik adalah sebagai wadah untuk penataan ide, gagasan, dan sebagai tempat penyampaian aspirasi rakyat untuk dijadikan sebagai opini publik yang lebih sistematis sehingga dapat menjadi dasar pembuatan kebijakan yang teratur dan sesuai dengan keinginan rakyat itu sendiri.Â
Oleh karena itu partai politik mempunyai posisi dan peranan yang penting dalam sistem demokrasi. Â Parpol memainkan peranannya sebagai aktor penghubung yang strategis antara proses -- proses pemerintah dengan warga negara.
Namun pada kenyataan partai politik menjalankan fungsinya tidak sesuai dengan kenyataannya. Oleh sebab itu partai belum sepenuhnya menjalan fungsinya sebagaimana mestinya, melain hanya untuk kepentingan elit politik.  Misalnya pergeseran peran ideologi, ideologi yang sebenarnya sebagai salah satu landasan yang sangat penting dalam partai politik, beserta kader -- kadernya dalam kerja politik yang menyakut kepentingan yang luas, namun ideologi  dalam hal ini hanya dijadikan sebagai konten pencitraan yang manipulatif.Â
Ideologi kemudian hanya menjadi aksesoris dalam partai politik, ideologi dikalahkan dengan kepentingan jangka pendek elit -- elit partai politik dalam mengejar kepentingan pribadi. Â Dari kasus ini kita dapat lihat bahwa banyak elit partai politik yang berpindah dari partai yang satu ke partai politik yang lain, perilaku elit terkadang tidak mencerminkan ideologi partai politik itu sendiri baik dari tindakan asusila, korupsi atau kebijakan yang bertentangan dengan ideologi partai dalam situasi ketika menjadi pejabat negara.
Menurut seorang pakar atau ilmuan politik Meriam Budiarjo 1992 : 163 -- 164 ada empat fungsi partai politik diantaranya sebagai berikut :
- Partai politik sebagai sarana komunikasi politik (political comunications)
- Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik (political socialization)
- Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik (political recruitment)
- Partai politik sebagai sarana pengatur konflik (conflict management)
Dari keempat fungsi tersebut memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Sebagai sarana komunikasi politik, partai berperan sangat penting dalam upaya mengartikulasikan kepentingan. Berbagai kepentingan itu diserap sebaik -- baiknya oleh partai politik menjadi ide, gagasan, visi dan kebijakan atau aspirasi kebiajkan itu diadvokasikan sehingga dapat diharapkan mempengaruhi atau bahkan menjadi materi kebijakan kenegaraan yang resmi.Â
Berhubungan dengan komunikasi politik, parpol juga memiliki pengaruh dalam melakukan sosialisasi politik. Ide, Â gagasan, visi, dan kebijakan stategis yang menjadi pilihan parpol dimasyarakat sebagai konsituen untuk mendapat feedback berupa dukungan dari masyarakat secara luas.