Mohon tunggu...
SANDI SINAGA, S.H.
SANDI SINAGA, S.H. Mohon Tunggu... ADVOKAT, KONSULTAN HUKUM & MEDIATOR -

Fiat Justitia Ruat Caelum

Selanjutnya

Tutup

Puisi

“Dirimu” Adalah Kemarin dengan Keindahan

5 Agustus 2012   12:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:13 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin aku seperti manusia bodoh

Tidak bisa menyatukan pikiran dan logikaku

Tertimbun keangkeran hati yang selalu bergumam

Betapa indahnya dirimu yang tertawa sejati

Bagaikan mengisi kekosongan hari dengan khayalan

Waktu itu terasa singkat,

Tidak bisa kujadikan khayalanku sebelum mengarungi malam

Kemarin kau kehilangan kata-kataku

Yang tentu bukan karena aku tersiksa derita

Tapi, keindahan dirimu adalah pembunuh niatku

Niat yang ingin terus memandangimu

sebab teriring canda dari mereka

Membuatmu seperti sorang yang dipuja-puja

Kenapa waktu berlalu?

Adakah waktu yang tehenti?

Walau mulut berkata tidak kepada mereka

Tap hati ini tidak akan pernah berkata tidak

Tidak untukmu yang menjadikanmu indah

Indah untukku dengan kesadaranku berucap ini

Tanpa mempertahankan kebohongan lagi

Mebuatmu seperi yang diinginkan semua orang

Apa yang aku rasakan saat itu?

Adakah kesamaan memikirkannya?

Memasuki imajiku adalah keindahan setelahmu

Keluar dari anganku adalah kebodohanku

Mencoba memikirkanmu adalah niat baik diriku

Tapi, membohongi perasaan adalah kebodohan lebih

Bodoh karena dirimu yang tersenyum melihat diriku

Dan aku masih tidak percaya itu

Kemarin adalah keindahan

Kebahagiaan adalah bagiannya juga

Adakah saat-saat dimana aku bisa memandangmu lebih?

Adakah waktu yang lebih lama?

Dimana waktu yang terhenti itu?

Aku ingin kita ada di sana

Sekedar memandang dan bercerita

Betapa hidupku indah karenamu

Tanpa ada yang mengembalikan waktu itu berputar kembali

Malam hari, 8 Ag' 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun